Kementerian Luar Negeri Australia (DFAT) menyebut bahwa serangan teroris di Indonesia "dapat terjadi di mana saja, kapan saja, termasuk di lokasi yang sering dikunjungi oleh turis negara Barat."
Mereka merujuk kejadian teror akbar terdahulu, seperti teror bom di Surabaya pada Mei 2018, teror bom Kampung Melayu Mei 2017, dan Serangan di Sarinah pada Januari 2016.
"Polisi telah menyatakan secara terbuka bahwa tersangka teroris masih bebas dan mungkin mencari sasaran yang berkaitan dengan negara Barat," kata keterangan dari DFAT.
"Ekstremis di Indonesia dapat melakukan serangan kekerasan skala kecil dengan sedikit atau tanpa peringatan ... Kelompok-kelompok yang terkait atau terinspirasi oleh konflik di Irak dan Suriah juga memiliki motivasi anti-Barat."
Kendati demikian, DFAT menggarisbawahi bahwa "lembaga keamanan Indonesia terus melakukan operasi terhadap kelompok-kelompok teroris."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2MHJvJqBagikan Berita Ini
0 Response to "Australia Rilis Imbauan Perjalanan ke Indonesia Terkait Potensi Serangan Teroris"
Post a Comment