:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,-0,0,0)/kly-media-production/medias/2332895/original/095335300_1534478109-WhatsApp_Image_2018-08-16_at_21.42.51.jpeg)
Liputan6.com, Kutoarjo - Misa kemerdekaan malam 17 Agustus 2018 di Paroki St Yohanes Rasul Kutoarjo, didominasi anak-anak muda generasi milenial. Setiap tahun gereja katholik itu menggelar misa kemerdekaan, namun kali ini rasa milenial sangat terasa.
"katanya sudah merdeka, rukun dengan tetangga saja tidak bisa / katanya sudah merdeka , patuh pada aturan saja tidak bisa / katanya sudah merdeka, ke Gereja masih saja terlambat / katanya sudah merdeka…//
Kutipan puisi ini dibacakan anak muda generasi milenial, Nathasya. Suaranya jernih dan bersemangat. Tepat untuk membuka renungan kemerdekaan yang dipimpin romo Matheus Widyolestari MSC ini.
"Jika pada perayaan Natal atau Paskah gereja penuh, itu sangat biasa. Tapi ini perayaan ekaristi, daya tampung gereja sekitar 500 orang jadi terasa penuh," kata romo Widyo kepada Liputan6.com, Jumat (17/8/2018).
Paroki St Yohanes Rasul Kutoarjo seakan ingin menegaskan keberpihakan mereka pada nasionalisme dan NKRI. Dalam setiap momentum, selalu digunakan untuk menyuarakan pentingnya nasionalisme, pluralisme, dan penghormatan hak-hak makhluk hidup. Juga momentum peringatan kemerdekaan kali ini.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Simak video menarik pilihan berikut di bawah :
Simak video menarik di bawah:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Autokritik Anak Muda Gereja Tentang Kemerdekaan"
Post a Comment