Search

Datuk Tabano, Panglima Perang Tuanku Imam Bonjol yang Buat Belanda Merugi 2 Tahun

Waktu berjalan. Tentara Belanda sampai di Pekanbaru untuk menuju Kampar. Kala itu, Datuk Tabano baru dari hutan bersama pengikutnya serta anak dan istrinya. Sebelum masuk ke rumahnya di Desa Muara Uwai, Saleh mendapat pesan supaya nanti kalau Belanda datang agar membawa keluarganya itu lari.

Waktu salat Ashar masuk pada 905 itu. Usai salat berjemaah dan melaksanakan wirid petang, terdengar teriakan sebagai tanda Belanda datang. Dengan sigap, Datuk Tabano mengambil lembing dan menggenggam pisau dari sajadahnya.

"Istri langsung dibawa lari oleh beberapa orang kepercayaan Datuk Tabano. Saleh dan Usman tetap tinggal karena ingin berjuang dengan Datuk Tabano. Keduanya ingin mati syahid," terang Suwardi.

Perang akhirnya terjadi di halaman rumah Datuk Tabano. Ratusan tentara mengepungnya dan puluhan di antaranya tewas. Saleh dan Usman akhirnya gugur setelah membunuh beberapa tentara Belanda.

Sadar kalah jumlah, Datuk Tabano mundur perlahan untuk masuk ke rumahnya. Dia punya siasat jika di tempat sempit, maka akan lebih banyak tentara yang ditaklukkannya. Tak ayal di dalam rumah terjadi banjir darah.

Hal ini membuat Datuk Tabano terpeleset karena lantai licin akibat banjir darah. Dia pun berhasil ditangkap setelah dihujam bayonet tentara Belanda.

"Belanda tak langsung membunuhnya. Karena tahu kebal peluru, makanya dicambuk pakai pelepah pisang, itu kelemahan dari kebal peluru," terang Suwardi.

Hampir sepekan Datuk Tabano diikat di depan rumahnya. Tanpa diberi makan dan minum, Datuk Tabano selalu disiksa. Belanda tak langsung membunuh karena ingin membuat rakyat ketakutan.

"Belanda seolah ingin memberi pelajaran, beginilah nasib melawan mereka," ucap Suwardi.

Akhirnya setelah hujan turun, Datuk Tabano gugur. Tak diketahui persis hari dan bulannya peristiwa pada 1905 ini. Makam Datuk Tabano masih bisa ditemui di desa tersebut yang terletak di pinggir jalan dan sebuah masjid tua.

Makamnya hingga kini masih terus dikunjungi oleh masyarakat setempat. Namanya juga diabadikan sebagai salah satu jalan di Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tubuh Pelda Kliwon (92) bergetar saat menceritakan kegusarannya. Pejuang kemerdekaan itu kini harus berjuang dan mempertahankan rumah yang akan digusur paksa oleh pengembang perumahan elit.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2nIRjfL

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Datuk Tabano, Panglima Perang Tuanku Imam Bonjol yang Buat Belanda Merugi 2 Tahun"

Post a Comment

Powered by Blogger.