Search

Gebrakan Ratusan Siswa Aloysius Bandung Kobarkan Semangat Toleransi

Pemrakarsa acara sekaligus penulis naskah pertunjukan, Franciscus Xaverius Widaryanto menjelaskan, pertunjukan Ekadasa Windu Aloysius mengangkat kisah pertemuan dan perjalanan sepasang burung mungil tetapi lincah dan berjati diri, yakni Burung Gereja yang diperankan oleh Vyanca Regine dan Burung Merpati Pos diperankan oleh Sabrina Chavella.

Kedua siswi SMA Aloysius, kata dia, melalui perjalanan terbang menjelajah nusantara, bersua dengan luapan semangat kebersamaan dan praktik gotong-royong, persatuan dalam perbedaan dan keragaman di berbagai pelosok negeri.

Serta kekayaan budaya yang melimpah-ruah yang sesungguhnya merupakan aset bangsa yang sejati, nuansa-nuansa kearifan lokal melalui penggambaran kehidupan para petani dan masyarakat pedesaan yang hidup selaras dengan alam dan lingkungan serta daya pikat "dolanan bocah" atau permainan kanak-kanak.

Nusantara yang bersahaja tetapi sarat makna dan yang kini nyaris tinggal kenangan. Semburat pesan moral pun membahana, dari nilai-nilai kesatuan dan persatuan melalui penggambaran gerak komposisi sapu lidi yang kompak dan solid hingga prinsip-prinsip jatidiri eksistensial sebagaimana prinsip-prinsip spiritualitas Aloysius, Ad Maiora Natus Sum.

"Secara harfiah berarti, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan esok mesti lebih baik dari hari ini. Seperti api semangat yang terus menyala, mereka harus menjadi yang paling baik dari yang terbaik," ujar Widaryanto.

Pak Wid, sapaan akrabnya, mengungkapkan pementasan kali ini mengungkap pesan moral lain yang juga sangat mendasar mengemuka berulang-kali melalui dialog tokoh dua ekor burung, bahwa makna penting nilai kejujuran jauh melampaui sekedar kecerdasan intelektual.

"Ekadasa Windu Aloysius adalah niat hati untuk merajut memori indah tentang keragaman dan kebersamaan kita sebagai bangsa yang besar, dan tidak lain bertujuan untuk merentang nilai-nilai toleransi di antara kita," ungkapnya.

Hajat besar fiesta seni sekolah Aloysius ini, yang dalam pelaksanaannya didukung secara khusus oleh para seniman pertunjukan, tari, teater, musik, dan rupa, dari kota Bandung, yang notabene datang dari keragaman suku dan budaya. Mereka telah melalui perjalanan kreatif sejak Februari lalu, dengan persiapan pra-produksi sejak November 2017 silam.

Bahkan, dalam proses pengambilan gambar di tengah-tengah pesawahan dan di alur sungai pegunungan berbatu-batu besar, anak-anak diarahkan untuk langsung mengunnungi daerah Sumedang.

"Anak-anak Aloysius pun menyatu dan purna berbaur, seolah mereka live in dengan alam-lingkungan dan manusia pedesaan dan seolah segenap ‘perbedaan’ itu luntur sudah, berlumur lumpur di sawah, membasuh badan di sungai," kata dia.

"Menghidupkan api hawu (tungku) dengan songsong peniup bara api sebelum makan bersama dengan lauk-pauk ikan yang baru diambil dari balong dan sambal terasi yang diulek ramai-ramai, tentu didahului doa panjang penuh berkah ala ajengan kyai kampung," dia menambahkan.

Selain berbaur dengan alam, di tengah latihan gabungan semua unsur penampil, bersamaan dengan bulan suci Ramadan yang baru berlalu, semua kawan yang tengah menjalankan ibadah puasa dengan santun dipersilakan ke ruangan khusus yang tersedia takjil dan makanan untuk berbuka puasa.

"Kawan-kawan panitia dari Aloysius, dipimpin langsung oleh Lana Rita Rustam (guru dan ketua panitia), dengan tulus ikhlas melayani kami dan para pelatih serta guru mereka yang muslim untuk berbuka puasa, sementara mereka sendiri nampak tersipu menyantap makanan yang nyaris habis setelah kami bersantap buka," ujarnya.

Momen tersebut penting untuk menunjukkan keragaman dan kebersamaan yang sesungguhnya bersahaja itu telah menyentuh dinding ego yang paling sublim justru melalui kelakar dan cengkerama akrab yang tulus untuk saling menghormati, menghargai, dan saling melengkapi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2wdaoLB

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gebrakan Ratusan Siswa Aloysius Bandung Kobarkan Semangat Toleransi"

Post a Comment

Powered by Blogger.