:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2343933/original/000774300_1535460968-WhatsApp_Image_2018-08-28_at_19.40.13.jpeg)
Wakil Gubernur Papua Barat, Muhamad Lakotani yang baru saja ditunjuk menjadi Ketua Federasi Aero Sport Indonesia Papua Barat menyatakan, perlu segera diambil langkah-langkah konkrit seperti penetapan lokasi, pelatihan terbang dan penyediaan peralatan.
Menurutnya, Pemda akan memfasilitasi berbagai kebutuhan pengembangan paralayang. Baik sebagai salah satu cabang olahraga, maupun sebagai obyek wisata yang banyak diminati.
"Hasil eksplorasi potensi pariwisata Mapala UI sungguh luar biasa. Waktu bertemu mereka di Jakarta sebulan yang lalu, terus terang saya ragukan. Jujur saja, saya surprise luar biasa," kata Lakotani.
Tokoh paralayang Indonesia, David Agustinus Teak mengatakan, Mapala UI siap mendampingi proses yang dibutuhkan. Dia punya pengalaman dalam mengembangkan wisata jenis ini. Berawal di Puncak, Jawa Barat pada 1997, kemudian berlanjut ke Sulawesi Utara, Bali dan Sumatera Barat dan beberapa daerah lain.
"Lokasi di Puncak menjadi jendela untuk olah raga dan wisata paralayang di Indonesia," ujar David.
David menjelaskan, khusus di Papua Barat, tujuan jangka pendeknya adalah mempersiapkan pemuda setempat sebagai atlet dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang akan diadakan tahun 2020. Pelatihan dapat dilakukan di Pegunungan Arfak. Selain menjadi atlet, nantinya mereka dapat dikaryakan sebagai pemandu wisata paralayang yang dikembangkan Pemda Papua Barat.
Bukit Kobrey di distrik Sururay dan Bukit Tombrok di Distrik Anggi Gida menjadi istimewa sebagai area take off karena arah angin yang berlawanan sementara jarak keduanya tidak terlalu jauh. Bila tidak memungkinkan untuk terbang dari Kobrey maka take off bisa dilakukan di Tombrok.
"Potensi di Pegunungan Arfak, Kabupaten Pegaf, Papua sangat luar biasa. Ada dua lokasi yang siap menjadi landasan terbang dan empat lokasi pendaratan, namun perlu juga disurvei titik-titik lain yang berpotensi juga untuk dikembangkan," tutur David. (Rahmi H/Anggota Mapala UI).
Simak video menarik beriku ini:
Cabang olahraga paralayang kembali menyumbangkan emas bagi kontingen Indonesia. Hasil tersebut didapatkan dari nomor ketepatan mendarat tunggal putra.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menjadi Burung Pagi di Pegunungan Arfak Papua"
Post a Comment