Namun, kendala ini mesti dihadapi demi terdistribusinya bantuan air bersih. Tiap hari, petugas mesti bersiaga mengirimkan bantuan. Tak jarang, petugas yang mestinya telah beristirahat pada waktu sore atau malam, masih berada di wilayah pegunungan.
Di luar kendala medan berat, kemarau yang tiba bersamaan dengan pengerjaan sejumlah proyek jalan membuat kendaraan terjebak antrean panjang kendaraan. Imbasnya, waktu pengiriman air bersih molor dari jadwal.
Karenanya, BPBD mempersiapkan sebanyak sembilan tangki untuk mengirimkan bantuan air bersih. Tangki air ini bersiaga penuh ketika sewaktu-waktu dibutuhkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih.
Meski dampak kemarau semakin luas, Eko menjamin persediaan bantuan air bersih untuk Kabupaten Kebumen masih cukup. Sebab, BPBD Kebumen menyiapkan anggaran sebesar Rp 350 juta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kebumen 2018.
Jumlah ini diperkirakan cukup untuk membantu masyarakat di daerah krisis air bersih hingga musim penghujan tiba. "Itu setara dengan 1.400 tangki," ucapnya.
Lantaran sifatnya hanya bantuan, ia pun meminta agar masyarakat bijak dalam memanfaatkan air bersih. Warga mesti lebih irit memakai air pada musim kemarau ini.
Berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau diperkirakan akan mencapai puncaknya pada September. Saat itu, diperkirakan dampak kemarau juga akan semakin meluas.
Pada dasarian kedua Oktober 2018, diperkirakan hujan mulai turun di Jawa Tengah bagian selatan. Biasanya, pada akhir Oktober dan memasuki bulan November, curah hujan semakin stabil.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OYzVPHBagikan Berita Ini
0 Response to "Perjuangan Petugas BPBD Distribusikan Air Bersih ke Pegunungan Kebumen"
Post a Comment