Liputan6.com, Yogyakarta Sosok Gus Miftah menjadi perbincangan hangat warganet setelah video dakwah dan selawat di tempat hiburan malam di Bali viral. Namun, tidak banyak orang tahu kalau aktivitas dakwah Gus Miftah di tempat-tempat hiburan malam dan prostitusi sudah dilakukan sejak belasan tahun lalu.
Pertama, Gus Miftah memulai dakwah di tempat hiburan malam atau kafe pada 2006. Boshe Jogja merupakan kelab malam pertama yang menggelar pengajian rutin sejak pertama kali dibuka.
"Waktu itu ada anak yang bekerja di sana curhat kepada saya, ingin ikut pengajian tetapi kalau di luar susah soalnya pasti dijadikan bahan pergunjingan, kerja di dunia malam, belum lagi kalau bertato," ujar Gus Miftah, Kamis (13/9/2018).
Akhirnya, ia memutuskan untuk melobi manajemen kafe dan menawarkan untuk mengisi kajian agama di tempat itu. Langkah Boshe Yogyakarta pun diikuti Boshe Bali yang dibuka dua tahun kemudian.
Jadwal rutin pengajian yang dipimpin Gus Miftah di Boshe Yogyakarta setiap dua minggu sekali.
Kedua, tidak hanya di kafe, Gus Miftah juga terkenal sebagai pendakwah di Pasar Kembang Yogyakarta dan salon-salon plus. Gus Miftah bercerita pertama kali masuk Pasar Kembang karena ia memiliki kebiasaan salat tahajud setiap malam Jumat di salah satu musala di kawasan itu.
Ketika itu, ia ditemani oleh GunJack, salah satu orang yang ditakuti di tempat itu. Gunjack sempat mengancamnya supaya tidak bermain-main.
"Saya menjelaskan maksud saya kepadanya untuk berdakwah dan akhirnya diizinkan," kata Gus Miftah.
Ketiga, Gus Miftah sempat mendapat penolakan dari tamu dan manajemen kafe. Dakwah di tempat yang mendapat stigma negatif dari masyarakat itu tidak mudah.
Ia dicibir dan tidak dipercaya. Namun seiring berjalannya waktu kepercayaan pun muncul dan beberapa kafe di Yogyakarta juga memanggil Gus Miftah untuk berdakwah.
"Kalau dulu ditolak, sekarang mereka merasakan itu untuk kebutuhan mereka," tuturnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "5 Fakta Gus Miftah, Ustaz yang Viral Dakwah dan Selawat di Kelab Malam"
Post a Comment