Search

Air Sungai Bau dan Bikin Gatal, Festival Perahu Hias Banyuwangi Terancam

Timesindonesia.co.id, Banyuwangi - Festival perahu hias, yang dalam kalender Banyuwangi Festival akan diselenggarakan pada Sabtu, 6 Oktober 2018 mendatang di Sungai Sampean, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, terancam gagal. Pasalnya, warga khawatir terkena dampak akibat sungai yang bau dan bisa menyebabkan gatal jika terkena kulit karena tercemar limbah.

Pandu Wiliam (24), salah seorang warga setempat menyampaikan, jika kondisi air tetap seperti ini, warga ragu untuk turun ke sungai.

"Saat acara peserta harus ada yang turun ke sungai, karena mereka yang menjadi nakhodanya. Tapi jika kondisinya seperti ini, kami ragu untuk turun," ungkapnya saat di temui TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Rabu, 19 September 2018.

Rencananya, dia bersama warga akan datang ke PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) untuk menyampaikan agar pembuangan limbah dihentikan sementara selama festival berlangsung.

"Air sungai sekarang baunya seperti kolam lele yang lama tidak dikuras. Rencananya kami ingin mendatangi pabrik agar limbah tidak dibuang ke sungai, karena kami yang di hilir yang terkena dampaknya," dia memungkasi.

Sebagai informasi, tercemarnya sungai diduga akibat aliran limbah pabrik PT IGG ke sungai Kalibaru, Desa Karangharjo sampai dengan Sungai Sampean di Kecamatan Bangorejo. Air sungai berubah warna keruh dan bau. Saat mengenai kulit, mengakibatkan rasa gatal. Bahkan, ikan di sepanjang aliran sungai juga banyak yang mati.

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2DikhxO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Air Sungai Bau dan Bikin Gatal, Festival Perahu Hias Banyuwangi Terancam"

Post a Comment

Powered by Blogger.