Search

Cerita Mbah Usrek, Generasi Terakhir Penganyam Besek Bambu Asal Kediri

Kediri - Saat ini, kita sudah jarang melihat langsung anyaman wadah yang terbuat dari bambu. Dalam bahasa Jawa namanya besek. Pembuatannya biasa dilakukan secara manual dan dikerjakan oleh nenek-nenek. Namanya, Mbah Usrek yang diketahui sebagai generasi terakhir penganyam besek bambu.

Namun, pemandangan langka ini ternyata ada di Desa Blimbing, ketika tim Kodim Kediri meninjau lokasi TMMD yang terdiri dari Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Danramil Mojo Kapten Arm Sugito, Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito, serta Kepala Desa Blimbing Djoeari pada Minggu, 23 September 2018.

Rombongan secara tidak sengaja menemukan warga yang menjalani pekerjaan tersebut. Orang itu adalah Mbah Usrek, nenek yang tidak jelas berapa usia pastinya ini.

Pantauan Times Indonesiarumah pasangan tersebut terletak berdampingan dengan areal perbukitan yang cukup curam. Kendaraan roda dua, apalagi roda empat, tidak dapat menjangkau rumah tersebut. Hanya dengan jalan kaki sejauh sekitar 100 meter dari jalan utama desa, barulah bisa terlihat wujud rumah dari Mbah Usrek ini.

Yang lebih mengejutkan lagi, di depan rumah nenek ini, terlihat beberapa potongan bambu berukuran sekitar satu meter. Tidak jauh dari bambu itu, ada helaian bambu tipis yang terukur. Helaian bambu inilah yang menjadi bahan utama pembuatan wadah atau besek.

Berdasarkan penuturan Mbah Usrek, diketahui harga sebuah besek yang dijualnya cuma Rp 5.000. Harga ini jauh lebih murah ketimbang harga pasaran yang mencapai Rp 8.000 hingga Rp 12.000.

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OayAZi

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Cerita Mbah Usrek, Generasi Terakhir Penganyam Besek Bambu Asal Kediri"

Post a Comment

Powered by Blogger.