Search

Demi Hasilkan Daging yang Lezat, Restoran Ini Gunakan Ganja Untuk Merebus Lobster

Polemik tentang "apakah lobster atau spesies terkait lainnya merasakan sakit seperti yang kita pikirkan ketika drebus hidup-hidup" telah membuat penasaran para peneliti dan koki tradisional.

Seperti yang ditulis oleh penulis terkenal asal Amerika, David Foster Wallace dalam esainya berjudul Consider the Lobster, menggarisbawahi bahwa inti dari makan lobster dan hewan sejenisnya adalah hanya satu: makan.

"Apakah tidak apa-apa untuk merebus makhluk hidup dalam keadaan belum mati demi kesenangan kita?", katanya.

Awal tahun ini sebuah undang-undang yang disahkan di Swiss telah melarang merebus lobster yang masih hidup.

Dr Robert Elwood, seorang emeritus (pensiunan profesor) yang pernah meneliti tentang perilaku hewan di Queen's University Belfast, adalah salah satu ilmuwan yang telah melakukan eksperimen terkait lobster sepanjang kariernya.

Menurutnya, lobster memang tidak merasakan rangsangan sakit, seperti panas, tetapi tidak jelas apakah itu hanya refleks sesaat atau berlanjut, sebab sistem saraf hewan crustacea ini sangat berbeda dari manusia.

"Kami tidak dapat membuktikan rasa sakit pada spesies hewan apa pun. Anda hanya dapat melakukan studi dan jika mereka konsisten dengan rasa sakit, Anda mulai berpikir bahwa mungkin kita harus memberi mereka manfaat dari rasa sakit itu," kata Elwood.

Sedangkan kata Gill, yang memegang lisensi ganja legal dari pemerintah, tetap yakin bahwa cara yang digunakannya layak diaplikasikan di seluruh restoran seafood.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2xtRLE2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Demi Hasilkan Daging yang Lezat, Restoran Ini Gunakan Ganja Untuk Merebus Lobster"

Post a Comment

Powered by Blogger.