Liputan6.com, Jakarta - Para stakeholder utama di sektor edukasi Indonesia hari ini berkumpul bersama pada acara pembukaan GESS Indonesia 2018, di mana acara ini mengekspresikan optimisme dalam melihat prospek gemilang sistem pendidikan Tanah Air di masa depan.
Ananto Kusuma Seta selaku Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Syaefuloh Hidayat, Kepala Bidang SMP SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta; Matt Harris, Konsultan Pendidikan Internasional; serta Nino Gruettke, CEO Tarsus Indonesia menghadiri acara pembukaan ini.
Ananto mengapresiasi acara ini yang mana dipandang relevan dengan program-program pembaruan pendidikan di Indonesia, revitalisasi, serta transformasi.
"Pendidikan harus menjawab kebutuhan baru di industri dan pekerjaan. Pendidikan harus mampu membentuk kreativitas, kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, serta kemampuan pemecahan masalah dalam ruang lingkup guru dan murid kita, yang mana bisa mereka dapatkan lebih di GESS Indonesia," katanya, seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Liputan6.com, Jumat (27/9/2018).
Syaefuloh juga mengapresiasi inisiatif dari GESS Indonesia yang menyediakan platform strategis dalam mengangkat standar kualitas pendidikan di Indonesia.
"Acara ini menawarkan banyak sekali kemajuan-kemajuan baru dalam lingkup edukasi dan teknologi yang akan mendukung kemajuan proses belajar-mengajar di Indonesia," kata Syaefuloh.
Sementara itu, Matt Harris selaku Konsultan Pendidikan Internasional, yang berbicara bersama dengan Rico Tan, Technology Director of Children’s Day School di San Fransisco, Amerika, menggarisbawahi tentang hal apa dari teknologi yang bisa diadopsi dalam proses belajar-mengajar, bagaimana menggunakan teknologi untuk mendukung kegiatan pembelajaran, serta peran kunci para guru dalam mengontrol penggunaan teknologi dan pembentukkan keahlian dan pengetahuan pada siswa-siswinya.
Dia mengatakan, "Penggunaan teknologi dapat berhasil jika hal tersebut menciptakan keahlian dan meningkatkan pengetahuan pada muridnya," jelas Matt Haris.
Sri Shartini, seorang guru dari Jakarta Utara mengatakan bahwa penggunaan teknologi saat ini belum secara optimal dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia.
"Saya berharap bisa mendapatkan pengetahuan dari para para ahli pada acara GESS Indonesia ini dan bisa dipakai dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga dapat membantu murid-murid menjadi lebih baik."
Dilaksanakan di Jakarta Convention Centre, GESS Indonesia akan berlangsung hingga tanggal 28 September 2018 dengan lebih dari 100 workshop dan sesi yang diadakan untuk berbagi pengetahuan terhadap praktik-praktk terbaik paling baru pada pengembangan edukasi, teknik belajar mengajar baru serta peningkatan program kepemimpinan dengan pengajaran profesional dari seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga yang hadir pada acara edukasi terbesar di Asia Tenggara.
Syiaful Annuar Alias, Network Engineer & IT Manager, Vientiane International School, Laos, akan berbicara mengenai bagaimana mempersiapkan infrastruktur yang tepat sehingga dapat meningkatkan produktivitas mengajar dan membantu performa kerja.
Big Data in Education oleh Chusmina SM, Pengajar dari ASM BSI Jakarta akan memberikan insight mengenai bagaimana data dapat digunakan untuk memungkinkan sekolah serta para guru untuk mewujudkan pengalaman belajar bagi murid untuk meraih performa belajar yang lebih baik.
Craig Hansen, Renowned Transformational Technologist yang merupakan bagian dari organisasi personal growth terdepan di dunia memberikan para peserta gambaran mendalam bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia membentuk budaya performa tinggi yang bertujuan untuk memperkuat sekolah-sekolah di Indonesia untuk bisa berkompetisi secara global.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Demi Persaingan Global, Indonesia Perbaiki Standar Kualitas Pendidikan"
Post a Comment