Search

Kabar Baik untuk Petani Banyumas Saat Dolar Menguat

Sony menyarankan agar petani memanfaatkan naiknya harga kedelai ini. Mempertimbangkan nilai ekonomisnya yang tinggi, komoditas kedelai berpotensi menambah penghasilan petani di musim kemarau. Ketersediaan kedelai lokal pun lebih banyak dan tidak hanya mengandalkan impor.

Lantas, jika kedelai lokal lebih berkualitas, kenapa pengrajin lebih mengandalkan kedelai impor?

Seorang pengrajin tahu di Kalisari Kecamatan Cilongok, Banyumas, Puji berujar pengrajin tahu bukannya tak mau menggunakan kedelai lokal. Ketersediaan kedelai lokal lah yang selalu menjadi masalah.

Dia pun mengakui, sebenarnya kedelai lokal kualitasnya lebih bagus dari kedelai impor asal Amerika. Namun, ketersediaannya di pasaran sangat minim. Kedelai hanya tersedia saat musim kemarau. Itu pun dengan jumlah terbatas.

"Kedelai lokal sudah mencoba, tapi kedelai lokal tidak mencukupi. Kalau ada paling pas musim kemarau, baru ada petani yang menanam, tapi habis," dia menerangkan.

Untuk mengantisipasi harga kedelai yang terus naik Puji pun terpaksa memperkecil ukuran tahu. Jika sebelumnya berjumlah 111-113 biji per nampan cetakan, kini jumlah potongan dibuat lebih banyak, yakni menjadi 130-140 biji per cetakan.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Desa Kalisari Azis Samsuri mengatakan di desa Kalisari ada sekitar 260-an pengrajin tahu. Kebutuhan kedelai berkisar 10-15 ton per hari.

Dari para pengrajin tahu, lahir tahu-tahu berkualitas dengan beragam bentuk, mulai dari bentuk mainstream kotak, segitiga, hingga bulat. Bahkan, ada pula tahu bulat mini Kalisari yang hanya seukuran kelereng.

"Ada rasa, pedas, manis, asin. Itu bentuk kreativitas pengrajin untuk membuka pangsa pasar baru," dia menerangkan.

Pantauan Liputan6.com, di luar harga kedelai, harga bahan pokok lainnya cenderung stabil, meski Dollar Amerika nyaris menyentuh Rp 15 ribu. Beras kualitas medium jenis IR-64 misalnya, berharga sekitar Rp 9.400 per kilogram. Adapun gula dipatok dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 per kilogram.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CJfk0M

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kabar Baik untuk Petani Banyumas Saat Dolar Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.