Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania sebelumnya dijadwalkan menghadiri upacara peringatan 9/11 di Shanksville, Pennsylvania, dekat tempat United Airlines Penerbangan 93 jatuh, setelah penumpang mengambil alih kendali dari teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang telah membajak pesawat untuk mengarahkannya ke Washington DC, demikian seperti dikutip dari Voice of America, Selasa 11 September.
Wakil Presiden Mike Pence menghadiri upacara di Pentagon Kementerian Pertahanan AS.
Sedangkan ribuan kerabat korban, korban selamat, penyelamat dan warga lainnya diperkirakan akan menghadiri upacara hari Selasa di situs memorial The World Trade Center Site, Manhattan.
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menetapkan 7 - 9 September sebagai Hari Doa dan Peringatan Nasional untuk korban serangan.
"Iman Bangsa kita mungkin telah diuji di jalan-jalan Kota New York, di tepi Potomac, dan di sebuah ladang dekat Shanksville, Pennsylvania, tetapi kekuatan kami tidak pernah tersendat dan ketahanan kami tidak pernah goyah," kata pernyataan itu.
Di ibu kota, Kementerian Pertahanan AS akan mengadakan seremoni khusus bagi keluarga korban yang tewas ketika sebuah pesawat menabrak gedung Pentagon itu.
Dan di New York, ratusan orang yang selamat dan anggota keluarga dari mereka yang tewas akan berkumpul di Ground Zero, tempat Menara Kembar World Trade Center berdiri sebelum dua penerbangan komersial yang dibajak meruntuhkan pencakar langit itu. Sorotan lampu kembar akan diproyeksikan ke langit Big Apple untuk mengenang mereka yang tewas dalam serangan.
Teror 9/11 dilakukan dilakukan oleh 19 teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda dengan membajak empat pesawat. Dua pesawat menabrak menara kembar World Trade Center, satu menghantam Pentagon Kementerian Pertahanan AS, sementara sisanya adalah yang jatuh di Shanksville --yang semula akan diarahkan ke Washington DC, ibu kota AS.
Disebut sebagai serangan paling mematikan di tanah Amerika sejak serangan Jepang ke Pangkalan AL AS di Pearl Harbor, Hawaii pada Perang Dunia II tahun 1944, peristiwa 11 September secara permanen mengubah persepsi keamanan Amerika.
Tragedi itu mendorong Presiden George W. Bush untuk mengumumkan perang melawan terorisme dan menyerang Afghanistan --yang dipercaya sebagai sarang bagi al-Qaeda dan pemimpin serta otak 9/11, Osama bin Laden.
Bin Laden sendiri akhirnya berhasil diburu dan dibunuh di rumah persembunyiannya di Abbotabad, Pakistan oleh pasukan khusus AS Naval Special Warfare Development Group (DEVGRU) bekerjasama dengan Badan Intelijen AS (CIA), dalam sebuah operasi rahasia --yang kemudian diungkap ke publik-- pada 2 Mei 2011.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OdUuYnBagikan Berita Ini
0 Response to "Kepal Tinju Donald Trump Saat Peringati Serangan 9/11 Picu Kontroversi"
Post a Comment