Agus bersama keluarganya termasuk keluarga miskin di desanya. Agus kini hidup bersama istri-anak dan mama kandungnya Maria Kolo Atok. Dari perkawinannya dengan Maria Getrudis Boe, keduanya dikaruniai tiga orang anak, yakni Aurelia Mediana Lau (8), Kristofan Elias Lau (4) dan Juventus Ronaldo Lau (3 bulan).
Mereka menempati sebuah rumah berdinding papan dan pelepah. Letaknya di bibir jalan umum sabuk merah Perbatasan Timor. Tepatnya di Dusun Lole Desa Alas Utara Kecamatan Kobalima Timur.
Semasa sehat, keseharian Agus adalah menjadi tukang sensor kayu keliling. Dari pekerjaan itu, penghasilan Agus hanya berupa jasa upah dengan hitungan kubik. Besarannya berkisar Rp 200-300 ribu per kubik.
“Kami di sini ada belasan mesin sensor. Tapi, yang aktif dan produktif hanya saya. Kalo orang perlu kayu, pasti datang di saya”, tegas Agus.
Dia berharap ada bantuan dari orang-orang baik agar bisa kembali bekerja memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
"Saya sebagai kepala keluarga, jika sakit begini hidup kami tambah susah, semoga ada yang mau membantu," ujar Agus.
Bagi Anda yang peduli dan ingin berbagi dengan Agus dapat menghubungi keluarga: Rikhardus Fahik (SMS/WA: 082144921210).
Simak juga video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Pilu Warga Perbatasan RI-Timor Leste yang Kakinya Terserang Penyakit Aneh"
Post a Comment