:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2345562/original/073394500_1535609234-20180824_225836_1_.jpg)
Liputan6.com, Kupang - Warga Desa Tanah Merah dan Desa Oebelo di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggata Timur siap berdamai setelah konflik antarwarga yang terjadi antara kedua desa tersebut.
"Kami warga Tanah Merah sudah sepakat menghentikan konflik ini dan siap berdamai dengan saudara-saudara kami di Oebelo," kata Kepala Desa Tanah Merah Yefta Hatni Layk kepada Liputan6.com, Senin, 3 September 2018.
Dia mengatakan, semua elemen dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah desa, dan warga Tanah Merah sudah berbicara dan sepakat memilih jalan damai untuk mengakhiri konflik tersebut. Mereka menginginkan agar konflik segera berakhir, sehingga bisa beraktivitas kembali dengan aman dan lancar.
"Kami ingin agar nelayan bisa kembali melaut, pertanian bisa berjalan, orang-orang bisa ke pasar, anak-anak bisa sekolah dan semua aktivitas lainnya berjalan dengan lancar, itu tujuannya," kata Yefta.
Dia mengatakan, masyarakat Tanah Merah sangat mendukung upaya rekonsiliasi dan deklarasi hidup damai pasca bentrok berdarah, seperti yang disampaikan pemerintah provinsi sebelumnya.
"Intinya kami sangat mendukung upaya untuk deklarasi damai ini, supaya kami dengan saudara-saudara kami di Oebelo kembali saling memaafkan dan memulai hidup baru dengan damai," lanjut Yefta.
Kepala Desa Oebelo Paulus Alexander Daud mengatakan, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda di Oebelo juga telah bersepakat untuk berdamai.
"Kami sudah sepakat berdamai dengan warga Tanah Merah karena konflik ini telah menimbulkan banyak kerugian," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, dampak konflik antarwarga itu telah mengakibatkan pelayanan publik berhenti total sejak pecah konflik pada Kamis (23/8) lalu, karena aparatur desa belum berani ke kantor. Selain itu, lanjutnya, banyak warga nelayan yang takut melaut dan kesulitan melakukan aktivitas kesehariannya.
Simak video menarik berikut di bawah ini:
Sekitar 600 kios di Pasar Induk Gede Bage hangus dilalap api.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menanti Damai Pasca-Bentrok Berdarah di Kupang Tengah"
Post a Comment