Frustasi dan putus asa?
Tidak. Tempaan alam membuat mental warga desa semakin tangguh. Mereka kemudian meminta tolong seseorang bernama Joyo dari Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Joyo dikenal sebagai pakar dalam mencari sumber air. Ia adalah seorang pawang.
"Berhari-hari pencarian dilakukan. Akhirnya ada petunjuk dari pawang kami agar warga mencoba menggali tanah bebatuan," kata Hadiyanto.
Meski tak dekat dengan desa, namun ini adalah lokasi terdekat. Tempaan alam dan harapan mendapat sumber air memperkuat keyakinan warga. Tanah digali.
"Hasil tak mengkhianati usaha. Digali sekitar 1 meter, sumber air terlihat. Makin digali makin besar. Hingga kedalaman 3 meter debit airnya tambah besar dan banyak," kata Karyadi, sang Kepala Desa.
Atas restu dan ijin dari Perhutani, maka areal itu dieksplorasi sebagai sumber air. Karya, Asisten perhutani Gundih BKPH Kuncen, menyebutkan sumber air baru ini berada pada petak 72 RPH Genengsari, BKPH Kuncen, KPH Gundih.
"Saat ini, proses penggalian sumber air masih berlangsung," kata Karya.
Petak ditemukannya sumber air ini sebelumnya memang sudah di tetapkan sebagai Kawasan Perlindungan Setempat (KPS ). Fungsi KPS salah satunya adalah perlindungan sumber air.
Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Gundih Sudaryana mengatakan, meski lahan berbukit banyak bebatuan namun dapat kemungkinan adanya sumber air memang cukup besar. Memang disekitar kawasan masih banyak terdapat pohon-pohon berukuran besar.
"Pepohonan besar inilah yang jadi pelindung sumber air di bawah tanah. Kami berharap pada warga agar ikut melestarikan sumber air dan hutan. Bukankah manfaatnya mulai dirasakan?" kata Sudaryono.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2x5e42BBagikan Berita Ini
0 Response to "Perburuan Rasa Bahagia Warga Desa Rawan Bencana Kekeringan"
Post a Comment