Menteri Sosial menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah daerah baik tingkat provinsi atau kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Kemensos meminta aparatur daerah mengecek sejauh mana anak-anak korban bencana tersebut aman bersama orangtuanya.
"Di dalam surat sudah dicantumkan berbagai kontak yang bisa dihubungi, termasuk call center 1500771. Di titik-titik tertentu sudah dipasang nama-nama dan nomer kontak relawan kita, kemana, dan dimana bisa dihubungi. Selain itu bisa juga mengontak dinas sosial setempat, atau ke kepolisian nanti kita bantu tangani," kata Nahar.
Tim dari Kementerian Sosial dan mitra di bidang perlindungan anak terus bergerak membuka pintu bagi masyarakat yang merasa belum bertemu dengan anaknya. Atau ada masyarakat yang kebetulan menemukan anak, agar bisa menyampaikan kepada posko perlindungan anak terdekat.
"Sejauh ini, kami baru mengidentifikasi 101 anak tersebut. Masyarakat bisa melaporkan bila kehilangan anak, atau menemukan anak hilang. Kami tentu akan mendalami bila ada laporan," kata Nahar.
Adopsi jalan terakhir. Yang jelas saat ini Kemensos menempatkan mereka di lokasi aman.
Edi menambahkan, Kementerian Sosial akan memaksimalkan upaya reunifikasi, yakni mencari dan mempertemukan mereka dengan keluarga sedarahnya.
"Adopsi jalan terakhir ya. Kami bersama UNICEF akan memaksimalkan agar anak dapat bertemu dengan keluarganya, atau saudara sedarahnya. Terus berentet (ke kerabat terdekat). Bila tidak ketemu pun, kami akan upayakan berada di perawatan permanen, misalnya di balai," kata Edi.
Kemarin, Selasa (23/10/2018), badan dunia yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak (UNICEF) menyerahkan hibah bantuan perlengkapan anak korban gempa dan tsunami Palu-Sigi-Donggala kepada Kementerian Sosial.
Didampingi Direktur Jenderal Rehabiltasi Sosial Edi Suharto dan Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Nahar, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menerima para tamu dari UNICEF, yakni Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini, Astrid Gonzaga Dionisio dan Kinanti Pinta Karana.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "101 Anak Korban Gempa Palu Hilang, 7 Sudah Bertemu dengan Keluarganya"
Post a Comment