:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2351869/original/052871600_1539849712-taiwan.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Para aktivis kemerdekaan Taiwan dikabarkan akan turun ke jalan pada Sabtu 20 Oktober, untuk sebuah aksi protes besar melawan tekanan Beijing terhadap kedaulatan negara pulau itu.
Protes yang akan dipusatkan di Taipei itu merupakan tanggapan ketika China semakin mendesak klaim atas negara pulau yang bernama resmi Republik Tiongkok.
Dikutip dari The Straits Times pada Kamis (18/10/2018), aksi protes itu digelar oleh Aliansi Formosa, yang didukung oleh dua mantan presiden pro-kemerdekaan Taiwan, Lee Teng-hui dan Chen Shui-bian. Unjuk rasa akan menyerukan pemungutan suara publik tentang apakah pulau itu harus secara resmi menyatakan kemerdekaan dari Tiongkok.
Ini adalah protes skala besar pertama, yang berpotensi menyerukan pemungutan suara kemerdekaan langsung, sejak Taiwan mendeklarasikan demokrasi lebih dari 20 tahun lalu.
Penyelenggara aksi terkait mengatakan mereka berharap bisa menarik massa sekitar 100.000 orang.
"Setiap orang Taiwan harus memilih masa depan negara yang dicintainya. Itu harus menjadi keputusan penting oleh 23,57 juta penduduk Taiwan, bukan oleh China atau Xi Jinping," kata Kuo Pei-horng, seorang veteran aktivis kemerdekaan.
China masih melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang kelak akan disatukan kembali, meskipun kedua pihak diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara pada tahun 1949.
Taiwan menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, dengan mata uang, sistem politik dan peradilan sendiri, tetapi tidak pernah mendapat pengakuan resmi dari China daratan.
Simak video pilihan berikut:
Beragam cara para barista menyajikan kopinya untuk dinikmati pelanggan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Aktivis Taiwan Akan Gelar Aksi Protes Besar-Besaran, Respons China?"
Post a Comment