:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1759672/original/044297800_1539309875-suriah_timur.jpg)
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak akan meninggalkan Suriah, sampai diadakannya pemilihan umum.
"Setiap kali rakyat Suriah mengadakan pemilihan, kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada mereka," kata Erdogan di forum TRT World di Istanbul, Kamis, 4 Oktober.
Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat pekan lalu, Turki mengirim pasukan ke Suriah pada Agustus 2016 untuk membersihkan wilayah perbatasan selatan, yang dikuasai oleh pasukan pemberontak sempalan ISIS.
Selain itu, Turki juga meluncurkan operasi militer lainnya awal tahun ini, yang menyasar Kota Afrin di wilayah utara Suriah. Tujuannya adalah untuk menyingkirkan para pejuang Kurdi, yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Presiden Erdogan diketahui sependapat dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, untuk membentuk "zona demiliterisasi" antara pejuang pemberontak dan pemerintah di Suriah utara.
Zona itu, yang dirancang memiliki diameter luas antara 15 hingga 20 kilometer, akan menjadi area pantau terhadap kelompok-kelompok yang dianggap radikal oleh Moskow, yang didesal menarik diri dari daerah itu selambat-lambatnya pada 15 Oktober.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2QNwZGLBagikan Berita Ini
0 Response to "Badai Pasir Tak Halangi Pertempuran ISIS Vs Pasukan Dukungan AS di Suriah Timur"
Post a Comment