Liputan6.com, Manila - Hembusan kuat Topan Yutu dilaporkan melanda sebagian besar wilayah Filipina, terutama di pantai timur dan utara negara kepulauan itu, pada Selasa 30 Oktober 2018 malam.
Bencana tersebut menyebabkan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya enam orang, dan memaksa ribuan orang menyelamatkan diri dari desa-desa yang belum pulih akibat hantaman Topan Mangkhut bulan lalu, kata para pejabat setempat.
Dikutip dari USA Today pada Rabu (31/10/2018), kepala kepolisian regional Inspektur Rolando Nana mengatakan, pihak berwenang berusaha memverifikasi laporan tentang tanah longsor mengubur sebuah gedung pemerintah, yang sedang dibangun di Kota Natonin.
Dilaporkan bahwa ada lebih dari 20 orang tertimbun longsoran di gedung pemerintah terkait, yang menurut polisi, masih sulit untuk dicapai karena terputusnya beberapa akses jalan.
Topan Yutu dilaporkan melemah dari status sebelumnya yang berada di tingkat super, sesaat ketika hendak berbelok ke Provinsi Isabela di wilayah timur laut Filipina Rabu dini hari.
Ditambahkan oleh laporan pejabat setempat, bahwa terjangan Topan Yutu menumbangkan pepohonan dan tiang listrik, serta merobek atap banyak bangunan yang dilewatinya.
Badai itu semakin melemah ketika melesat melintasi pegunungan Sierra Madre dan kemudian melaju ke barat melalui Nueva Vizcaya, Benguet dan provinsi La Union, tempat topan sebelumnya, Mangkhut, menewaskan lebih dari 100 orang dan hilang pada pertengahan September.
Menurut prediksi lembaga meteorologi nasional Filipina, Yutu bergerak dari La Union menuju Laut China Selatan.
Topan Yutu yang berkekuatan 93 mil per jam (setara 149 kilometer pe jam) ketika menghantam Filipina, disebut jauh lebih kecil dibandingkan ketika sebelumnya menerjang Kepulauan Mariana Utara milik Amerika Serikat di Pasifik Selatan, yang mencapai kekuatan 180 mil per jam, atau 289 kilometer per jam.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Filipina Dihantam Topan Yutu, 6 Orang Tewas dan Ribuan Lainnya Mengungsi"
Post a Comment