Search

Jejak Manis Tentara di Desa Pancasura

Liputan6.com, Garut "Tanpa rakyat, TNI bukan siapa-siapa," demikian pesan Jenderal Besar Soedirman yang selalu jadi motor penggerak seluruh korps Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam semangatnya menjaga dan melayani masyarakat Indonesia.

Kali ini, sekitar 150 prajurit TNI kembali mengabdi kepada rakyat, dalam pelaksanaan program nasional TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 103 di Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Staf Komando Daerah Militer III Siliwangi Brigadir Jenderal Nurcahyanto mengatakan, sebagai agenda tahunan program nasional TNI, pelaksanaan TMMD kali ini kembali difokuskan pada perbaikan sejumlah infrastruktur dasar di salah satu satu desa terpencil di wilayah Garut bagian selatan ini.

"Ada sekitar tiga kilometer yang kami bangun, di mana 1,7 (km) di antaranya sudah memasuki pengaspalan," ujarnya, dalam pembukaan TMMD ke 103, di desa Pancasura, kecamatan Singajaya, Garut, Senin (15/10/2018).

Dalam program kali ini, selain fasilitas jalan, juga tidak lupa pembangunan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 100 meter, pembanguan lapangan sepakbola baru desa Pancasura, pembangunan masjid pesantren Manarul Huda, hingga jembatan dan gorong-gorong. "Kami targetkan selesai dalam 30 hari kerja," ujar dia.

Bupati Garut Rudy Gunawan menambahkan, seiring meningkatnya angka partisipasi masyarakat, lembaganya bersyukur panglima TNI akhirnya, meningkatkan jumlah kegiatan TMMD menjadi setahun sekali. "Kalau bisa lebih dari dua tempat untuk satu kabupaten," pinta dia.

Selama ini ujar dia, pelaksanaan TMMD hanya dilakukan dua tahun sekali di satu tempat kegiatan, sehingga dianggap masih kurang dalam pembangunan infrastruktur desa. "Kalau bisa di beberapa tempat, saya siapkan anggaran sampai Rp 10 miliar," kata dia kembali berharap.

Khusus kegiatan untuk program kali ini, lembaganya memberikan anggaran hingga Rp 1 miliar yang diambil dari kas APBD daerah. "Ini kan kebutuhan masyarakat juga, saya siap memberikan anggaran," kata dia.

Kepala Desa Pancasura, Saepuloh A Ridho, mengatakan sebelum adanya jalan baru, warga di Pancasura harus menempuh jarak 15 kilometer menuju ibu kota kecamatan Singajaya dengan waktu tempuh hingga 40 menit.

"Sekarang jika sudah selesai 10 menit juga sampai," ujarnya bungah.

Seperti diketahui Desa Pancasura memang berada di wilayah pelosok selatan Garut, lokasi desa ini berada di perbukitan, medan terjal sehingga akses trasportasi pun sulit ditembus, bahkan jika melihat letak geografis, desa terpencil ini lebih dekat dengan Kabupaten Tasikmalaya daripada ibu kota Garut, yang mesti ditempuh dengan lima jam perjalanan darat.

Menurut Saepuloh, pembangunan akses fasilitas jalan yang dilakukan TNI sangat membantu warga. Fasilitas milik desa itu ujar dia awalnya hanya jalan setapak akibat tidak adanya anggaran yang bisa diberikan desa.

Namun seiring berjalannya program TNI manunggal, keberadaan jalan terus akhirnya mendapatkan perhatian pemerintah. "Terhitung mulai hari ini sampai 30 hari ke depan, warga dan TNI akan bekerja membuka jalan ini," ujar dia.

Saat ini, dari tiga kilometer jalan yang dibangun, sepanjang 1,7 kilometer diantaranya sudah mulai dilakukan pengaspalan. Lembaganya berharap, dengan adanya program itu, seluruh jalan desa yang telah lama diidamkan warga segera usai. "Banyak sekali manfaatnya," ujar dia.

Dandim 0611 Garut, Letkol Infanteri Asyraf Azis menambahkan, total anggaran yang digunakan untuk TMMD kali ini berjumlah sekitar Rp 1,5 miliar, rinciannya sebesar Rp 1 miliar berasal dari APBD Garut, kemudian bantuan Provinsi Rp 290 juta, dan dana dari Mabes TNI Rp 322 juta. 

"Kami kerahkan 150 anggota untuk mengerjakan jalan ini, masyarakat juga akan membantu, jadi gotong royong dari TNI dan masyarakat," ujar dia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ClQG4z

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Jejak Manis Tentara di Desa Pancasura"

Post a Comment

Powered by Blogger.