Dalam kasus berbeda, sebuah kebun binatang swasta yang terletak di Jalur Gaza justru terpaksa menjual tiga ekor singa yang sejak awal mereka besarkan. Hal itu dilakukan karena pihak kebun binatang tak punya dana untuk memberi makanan kepada hewan-hewan lain.
Dilansir dari laman Straits Times, Senin 25 Desember 2017, lewat akun media sosial pemilik kebun binatang, Mohammad Ahmad Juma, mengiklankan ketiga bayi singa itu dengan harga 3.500 dinar Yordania atau setara dengan Rp 90 juta.
"Karena situasi ekonomi yang buruk, kami terpaksa menjual tiga ekor anak singa yang baru berusia satu bulan," ujar Jumaa.
"Kami tak bisa membeli makan dan minuman untuk hewan lain," tambah dia.
Juma sendiri telah membangun kebun binatang selama 23 tahun dan menghabiskan rata-rata Rp 4,6 juta setiap bulannya untuk keperluan hewan.
Setelah mengiklankan tiga ekor anak singa itu, Juma mengaku bahwa ada sejumlah pihak yang telah menghubunginya.
Namun, tiga singa tersebut belum dapat dijual karena masalah kesepakatan harga.
Permasalahan hewan yang berada di kebun binatang itu bukan soal masalah singa dan dana saja. Pada 2016 lalu, sejumlah hewan telah dipindahkan ke kebun binatang lain karena kondisinya yang begitu menyedihkan.
Seperti contoh, ada seekor harimau, dua kura-kura, burung rajawali, dua landak dan rusa yang dipindahkan ke beberapa negara yaitu Afrika Selatan, Yordania dan Israel.
Selain itu, banyak pula hewan yang mati akibat konflik yang terjadi di wilayah tersebut. Pihak kebun binatang tak punya dana untuk perawatan. Maka dari itu hewan-hewan ini mati begitu saja.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2ArbVR3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jual Bayi Singa Rp 174 Juta, Pria Ini Digerebek Polisi"
Post a Comment