:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2382194/original/034996000_1539358706-gempa_banjarnegara-Muhamad_Ridlo.jpg)
Setyo pun mengakui, terjadi anomali dampak pada gempa Banjarnegara 18 April 2018. Gempa hanya berkekuatan 4,4 skala Ritcher namun berdampak besar di Kalibening.
Namun, ia menegaskan fenomena itu bukan lah dampak likuefakasi. Dampak yang terjadi adalah goncangan yang teramplifikasi lantaran letak Kalibening yang berada di sebuah Cekungan besar. Episentrum gempa pun berada di sekitar Kalibening dan dangkal.
Diduga, pada jutaan tahun lampau, cekungan Kalibening adalah danau raksasa purba. Danau itu lantas tertimbun oleh material vulkanik selama jutaan tahun.
Berkahnya, Kalibening memiliki tanah yang gembur dan subur. Tetapi, kelemahannya, saat terjadi gempa, tanah tak cukup solid menahan goncangan sehingga dampaknya bisa sangat parah meski dengan kekuatan gempa kecil.
Struktur tanah Kalibening yang gembur di tengah cekungan bisa dianalogikan layaknya pasir yang berada di wadah cekung, mangkuk atau tampah. Ketika mangkuk digoyang atau digerakkan maka, pasir-pasir itu akan melompat dan bergeser hebat.
"Yang berbahaya adalah goncangan sekunder. Kasus di Kalibening adalah ampilifikasi karena struktur tanah dan letak Kalibening yang menyerupai cekungan," dia menerangkan.
Tanpa disadari, Kalibening juga berada di atas patahan atau sesar lokal Kalibening-Wanayasa yang kerap bertumbuk dan menyebabkan gempa. Sebab itu, kekuatan gempa kecil pun memicu goncangan yang hebat di atasnya.
Diketahui, lima desa terdampak parah gempa Banjarnegara April lalu. lima desa, meliputi Kertosari, Kasinoman, Sidakangen, Plorengan dan Kalibening.
Hasil verifikasi akhir, sebanyak 238 rumah roboh atau rusak berat, 168 rumah rusak sedang dan 361 rumah rusak ringan akibat goncangan gempa Banjarnegara. Saat ini, Kementerian PUPR dan BNPB tengah mengebut pembanguan rumah untuk korban gempa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Proses evakuasi korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah bakal dihentikan pada 11 Oktober 2018.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menilik Potensi Likuefaksi di Cekungan Kalibening?"
Post a Comment