Search

Menjelajah Jejak Komunitas Tionghoa di Bandung

Liputan6.com, Bandung - Historical Trips, komunitas kegiatan wisata sejarah di Bandung, melaksanakan kegiatan tur jalan kaki menelusuri jejak-jejak komunitas Tionghoa yang tersisa di Kota Bandung, Sabtu (20/10/2018).

Dipandu khusus dengan narasumber yaitu Sugiri Kustedja, penulis buku Klenteng Xie Tian Gong & 3 Liutenant Tionghoa di Bandung, acara ini diikuti sekurangnya oleh 36 peserta yang berasal dari Bandung dan Jakarta.

Wisata sejarah ini bertujuan untuk mengunjungi dan mensosialisasikan peninggalan budaya Tionghoa yang masih tersisa di Kota Bandung sebagai warisan budaya yang tidak terpisahkan dari sejarah Kota Bandung.

Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Rumah Sakit Kebon Jati. Berdiri sejak 1946, rumah sakit ini didirikan oleh dr. Tan Ping Ie. Ia selaku Direktur pertama RS I Yen (kini RS Kebon Jati).

Awalnya, rumah sakit bernama RS Chung Hua Ie Yuen bernaung dibawah Yayasan Chung Hua Chung Hui. Para pendirinya ialah dokter-dokter Tionghoa bersama para tokoh lainnya.

Menurut penuturan Pak Sugiri, direktur pertama rumah sakit ini, dr. Tan Ping Ie dulunya membuka praktek dan tinggal di Jalan Wastukencana. Tempat itulah yang menjadi cikal bakal RS Kebon Jati.

"Saya lahir di rumah sakit ini, tapi waktu itu lokasinya di Jalan Wastukencana. Selain dokter obgyn, kata teman-teman saya yang seusia, dia itu (Tan Ping Ie) adalah dokter bedah," tutur Sugiri.

Selama di areal RS Kebon Jati, rombongan sempat melihat-lihat dan mendokumentasikan bangunan. Dari rumah sakit, rombongan diajak mengunjungi rumah duka Permaba. Tempatnya sejajar dengan Rumah Sakit Kebon Jati.

Jika ada orang Tionghoa yang meninggal, mereka datang melayat ke tempat ini. Selain itu, Permaba yang juga kepanjangan dari Perhimpunan Sosial Masyarakat Bandung merupakan yayasan yang didirikan untuk membantu mereka yang tidak mampu.

Setelah menceritakan rumah duka, Sugiri lantas bercerita tentang Gedung Permaba yang berada di belakang kompleks klenteng tertua di Bandung, Vihara Satya Budhi. Saat ini bangunan tersebut disebut sebagai wisata kontemporer bernama Chinatown.

Rombongan kemudian menelusuri jejak budaya Tionghoa yang masih tersisa berupa sekolah. Mulai dari SMA Pasundan 7 yang berada di Jalan Kebon Jati hingga SD Negeri 092 Cibadak.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2J7CTzT

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Menjelajah Jejak Komunitas Tionghoa di Bandung"

Post a Comment

Powered by Blogger.