Search

Negara Barat Tuduh Arab Saudi Berbohong soal Fakta Pembunuhan Jamal Khashoggi

Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris, Prancis, dan Jerman telah menekan Arab Saudi untuk memberikan fakta sesungguhnya, terkait laporannya tentang kematian wartawan Jamal Khashoggi.

Desakan itu dilatarbelakangi oleh janji Turki untuk mengungkap "kebenaran utuh" tentang apa yang terjadi di konsulat Saudi di Istanbul, awal bulan ini.

Dalam upaya untuk mengurangi keraguan Barat tentang kredibilitas Arab Saudi, menteri luar negeri Adel Al-Jubeir mengatakan kepada Fox News, Minggu 21 Oktober, bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman tidak tahu apa-apa tentang rencana pembunuhan Khashoggi, dan bahwa keberadaan jasadnya tetap sebuah misteri bagi Riyadh.

"Ini adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Ini adalah operasi yang melebihi otoritas," kata Jubeir, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (22/10/2018).

"Mereka membuat kesalahan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di konsulat, dan mereka berusaha menutupi itu," lanjutnya merujuk pada oknum pembunuh, tanpa menyebut pasti siapa yang dimaksud.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Minggu, Inggris, Perancis dan Jerman mengatakan: "Masih ada kebutuhan mendesak untuk mengklarifikasi apa yang terjadi pada tanggal 2 Oktober, di luar hipotesis sejauh ini oleh penyelidikan Saudi, yang perlu didukung oleh fakta kredibel."

Menteri luar negeri Inggris, Jeremy Hunt, berbicara kepada Al-Jubeir pada hari Minggu untuk menyampaikan pandangan London bahwa "tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan ini", dan menegaskan bahwa penjelasan yang diberikan tidak sepenuhnya kredibel.

Sumber dari Kantor Luar Negeri Inggris juga mengatakan: "Pada akhirnya kekuatan tanggapan kami akan bergantung pada sejauh mana kebenaran telah ditemukan, dan keyakinan kami bahwa itu tidak boleh terjadi lagi."

Dalam komentarnya yang paling kuat hingga saat ini, Presiden AS Donald Trump menuduh Arab Saudi berbohong tentang kematian Jamal Khashoggi.

Namun, kemungkinan lebih menakutkan bagi Arab Saudi adalah ketika presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, berjanji untuk mengungkapkan penuh hasil penyelidikan terhadap pembunuhan Khashoggi, pada hari Selasa nanti.

Hingga kini, presiden Turki dan tokoh-tokoh pemerintah senior lainnya tetap berhati-hati dalam pernyataan publik mereka, mempersingkat tuduhan atas Arab Saudi dan merujuk pada penyelidikan jaksa.

Surat kabar Turki pro-pemerintah telah merilis informasi yang merinci bagaimana sebuah tim 15 anggota dikirim ke Istanbul untuk mengeksekusi Jamal Khashoggi di konsulat.

Diduga bahwa Turki memiliki rekaman audio pembunuhannya, yang akan melemahkan klaim Arab Saudi, bahwa Khashoggi dibunuh secara tidak sengaja dengan mencekiknya setelah menolak desakan untuk pulang kembali ke Riyadh.

Erdogan mengatakan pada rapat umum di Istanbul: "Kami mencari keadilan di sini dan ini akan terungkap ... tidak melalui beberapa langkah biasa, tetapi dalam semua kebenarannya yang utuh."

Simak video pilihan  berikut:

Jamal Khashoggi, seorang jurnalis berkebangsaan Arab Saudi dikabarkan hilang di Turki. Banyak dugaan Khashoggi dibunuh saat berkunjung ke kedutaan Arab Saudi di Istanbul.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Cufp6u

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Negara Barat Tuduh Arab Saudi Berbohong soal Fakta Pembunuhan Jamal Khashoggi"

Post a Comment

Powered by Blogger.