Search

Prancis Tuduh Iran Merencanakan Aksi Bom di Paris

Liputan6.com, Paris - Para pejabat Prancis mengatakan intelijen Iran bertanggung jawab atas rencana pengeboman sebuah unjuk rasa kelompok oposisi Negeri Persia di Paris, pada bulan Juni.

Dalam sebuah pernyataan resmi, pemerintah Prancis mengatakan telah membekukan aset dua pejabat senior Iran, terkait tudingan di atas.

Iran bersikeras bahwa dugaan plot itu palsu, dan menyerukan pembicaraan untuk meluruskannya, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Rabu (3/10/2018).

Dalam perkembangan kasus terbaru pada Selasa 20 Oktober, polisi di kota Dunkirk --kota pelabuhan di utara Prancis-- menyerbu pusat Muslim Syiah setempat, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran.

Mereka melakukan beberapa penangkapan dan membekukan aset kelompok tersebut.

Kilas balik pada 30 Juni, pendukung oposisi Iran berkumpul di Paris untuk menghadiri pertemuan Dewan Pertahanan Nasional Iran (NCRI). Para tamu yang hadir termasuk politisi AS, Newt Gingrich, seorang mantan ketua DPR, dan Rudy Giuliani, pengacara Presiden Donald Trump.

NCRI dianggap sebagai lengan politik kelompok pembangkang Mujahidin-e-Khalq (MEK), yang telah ditetapkan Iran sebagai organisasi teroris.

Kemudian muncul bahwa dua warga negara Belgia asal Iran --seorang suami dan istri yang dikenal sebagai Amir A dan Nasimeh N-- telah ditangkap oleh polisi, karena kedapatan memiliki setengah kilogram bahan peledak dan detonator.

Dalam serangkaian serangan terkoordinasi, pria lain, yang diidentifikasi hanya sebagai Merhad A, ditangkap oleh polisi Prancis di Paris dan dituduh sebagai kaki tangan intelijen Iran.

Seorang diplomat Iran yang berbasis di Austria, Assadollah Assadi, juga ditangkap oleh polisi di Jerman.

Jaksa setempat mengatakan Assadi adalah agen intelijen yang bertemu dengan pasangan suamii istri tertuduh di Luxembourg, di mana dia memerintahkan serangan bom di Paris, sekaligus menyerahkan bahan peledak kepada mereka.

Austria menanggalkan status diplomatik Assadi setelah penangkapannya, dan kini ia menghadapi ekstradisi dari Jerman ke Belgia, untuk kemudian menjalani sidang tuntutan.

Simak video pilihan berikut: 

Rekaman video pengawal utama Presiden Prancis Emmanuel Macron memukuli seorang demonstran mahasiswa. Insiden itu terjadi saat demonstrasi Hari Buruh di Paris.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2RlZAnp

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Prancis Tuduh Iran Merencanakan Aksi Bom di Paris"

Post a Comment

Powered by Blogger.