Search

Sebagian Gulungan Laut Mati Bersejarah di AS Dinyatakan Palsu

Penanggalan naskah Gulungan Laut Mati berasal dari paruh kedua periode Bait Suci Yerusalem Kedua, yang berlangsung sejak sekitar 530 SM sampai 68 M.

Seperti dikutip dari Historychannel.com.au, isinya menawarkan wawasan ke sejarah Yudaisme. Siapa penulisnya masih misterius, namun, diperkirakan teks-teks kuno itu ditulis oleh sekte Yahudi kuno yang disebut Essenes.

Sejak kali pertamanya ditemukan, Dead Sea Scrolls memicu sejumlah kontroversi, sensasi, juga teori konspirasi.

Salah satunya dipicu kerahasiaan terkait riset Gulungan Laut Mati. Hingga akhirnya, pada 22 September 1991, sebuah perpustakaan besar di California, memamerkan foto-foto dokumen tersebut dan menyediakannya tanpa batas ke semua peneliti.

Dr William A. Moffett, Direktur Huntington Library di San Marino, mengungkapkan, keputusan pihaknya akan mengakhiri monopoli terkait naskah langka tersebut.

"Langkah ini akan memberikan keterbukaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait penelitian naskah tersebut," kata Moffett, seperti dikutip dari The New York Times. "Akan sulit bagi para kartel yang mengendalikan gulungan untuk 'memasukkan kembali jin ke dalam botol'."

Di sisi lain, pihak yang memegang dokumen itu bersikukuh, materi Dead Sea Scrolls terbuka bagi para ahli terkemuka. Sementara, materi yang belum dibuka terdiri dari fragmen-fragmen teks yang belum disatukan.

Mereka beralasan, tidak ingin itu jatuh ke tangan para peneliti yang tidak kompeten.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2PRp5vQ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sebagian Gulungan Laut Mati Bersejarah di AS Dinyatakan Palsu"

Post a Comment

Powered by Blogger.