Search

Tradisi Unik Cirebon, Azan Dikumandangkan 7 Orang Bersamaan

Sekretaris Festival Tajug Muiz Ali mengatakan, lomba azan tujuh tersebut sebagai bagian dari upaya menggugah kembali wasiat Sunan Gunung Jati sebelum wafat.

"Wasiat Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin (Saya Titip Masjid dan Fakir Miskin) ini sekarang hanya menjadi ucapan yang viral saja dan hanya sebagian yang melaksanakannya," ujar dia.

Dia mengatakan, dari catatan sejarah, Cirebon merupakan Kota Wali dan kota santri. Semangat tersebut sudah tumbuh pada masa Sunan Gunung Jati.

Dia menjelaskan, Tajug atau masjid melambangkan pembinaan agama Islam yang nusantara dan menghargai adat serta budaya. Dia mengaku, belakangan ini masyarakat diterpa arus modernisasi.

"Terpaan arus modernisasi ini membuat degradasi akidah dan pesan Sunan Gunung Jati harus kita perkuat kembali," ujar dia.

Sementara Fakir Miskin merupakan simbol dari semangat pemberdayaan ekonomi. Dia menjelaskan, dalam perkembangannya masyarakat di Indonesia masih ada yang masuk dalam garis kemiskinan.

"Oleh karena itu kita harus bersama-sama mengentaskan kemiskinan dengan cara yang baik," ujar dia.

Dia menyebutkan, pada festival tajug ini, peserta lomba adzan tujuh dari kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

Saksikan vidio pilihan berikut ini: 

Menari bersama dengan pengunjung Keraton Kasepuhan Cirebon

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2yaiCED

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tradisi Unik Cirebon, Azan Dikumandangkan 7 Orang Bersamaan"

Post a Comment

Powered by Blogger.