Liputan6.com, Los Angeles - Para ilmuwan telah mengklasifikasikan 18 gunung berapi di Amerika Serikat (AS), sebagai "ancaman berisiko", karena peningkatan aktivitasnya dan lokasi yang berdekatan dengan wilayah hunian manusia.
Dikutip dari The Guardian pada Jumat (26/10/2018), lembaga geologi AS (USGS) telah memperbarui penilaian ancaman gunung berapi untuk pertama kalinya sejak 2005.
Daftar bahaya tersebut dipuncaki oleh Gunung Kilauea di Hawaii, yang telah meletus tahun ini. Adapun lima besar lainnya adalah Gunung St Helens dan Gunung Rainier di negara bagian Washington, gunung api Redoubt Alaska dan Gunung Shasta di California.
"Laporan ini mungkin mengejutkan banyak orang, tetapi tidak bagi ahli vulkanologi," kata ahli gunung api dari University of Concord, Janine Krippner.
"AS adalah salah satu negara paling aktif di dunia ketika berbicara tentang aktivitas gunung berapi," katanya, mencatat ada 120 letusan di seluruh situs vulkanologi Negeri Paman Sam sejak tahun 1980.
Sementara itu, menurut ahli vulkanologi nasional John Ewert, yang juga merupakan penulis utama laporan terkait, menyebut Kilauea adalah gunung berapi paling aktif di AS, di mana terdapat banyak pengembangan vulkanis tepat di sisi-sisinya.
Ditambahkan olehnya, bahwa Hilo, negara bagian Hawaii, mungkin adalah kota terbesar di Amerika Serikat yang memiliki dampak bahaya tertinggi terkait ancaman gunung berapi Mauna Loa.
Ewert mengatakan bahwa peringkat ancaman bukan tentang gunung mana yang akan meletus berikutnya, tetapi "tingkat terparah" dari risiko kerusakan yang dipicunya.
Sebelas dari 18 gunung berapi dengan ancaman kerusakan tertinggi berada di negara bagian Oregon, Washington dan California.
"Dari gunung berapi dengan ancaman tertinggi, Gunung Rainier di Washington memiliki jumlah populasi terbesar di zona bahaya hilir, yakni sekitar 300.000 orang," kata geolog USGS, Angie Diefenbach, yang juga merupakan rekan penulis laporan.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "USGS: 18 Gunung Berapi di AS Berisiko Ancam Kehidupan Manusia"
Post a Comment