Search

15-11-1889: Lengsernya Dom Predo II, Kaisar Terakhir Brasil

Liputan6.com, Brasilia - Pada suatu masa, Brasil pernah dipimpin oleh seorang kaisar. Sejarah mencatat, monarki di Negeri Samba didirikan pada 1822. Kala itu, putra mahkota Portugal, Dom Pedro, menentang parlemen dan memproklamasikan kemerdekaan Brasil di bawah kepemimpinannya.

Namun, pada 1931, Kaisar Pedro I kembali ke Portugal dan menyerahkan takhta pada putranya yang baru berusia lima tahun: Pedro II.

Mewarisi kerajaan yang gonjang-ganjing dan terancam pecah pada usia kanak-kanak membuat Pedro II kehilangan masa kecilnya. Masa remajanya pun berlangsung suram. Sepi. Ia nyaris tak punya teman sepantaran. Waktunya sebagian besar dihabiskan untuk belajar, mempersiapkan diri untuk memerintah dari singgasana.

Pedro II resmi dinobatkan sebagai kaisar pada 1841. Meski terhitung belia, kaisar muda itu membuktikan dirinya lebih cakap memimpin dari ayahnya.

Selama lima dekade pemerintahannya, ia mengubah Brasil menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan di kancah internasional. Berbeda dengan negara-negara Hispanik lainnya, warga Negeri Samba menikmati stabilitas politiknya, jaminan kebebasan berbicara, penghormatan atas hak-hak sipil, pertumbuhan ekonomi yang dinamis.

Brasil juga menang dalam Perang Platine, Perang Uruguay, dan Perang Paraguay, serta dalam beberapa sengketa internasional dan ketegangan domestik lainnya.

Pedro II dengan gigih mendorong penghapusan perbudakan meskipun ditentang oleh kekuatan politik dan kepentingan ekonomi yang kuat. Sang kaisar juga membangun reputasi diri sebagai pendukung pembelajaran, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Tokoh terpandang seperti Charles Darwin, Victor Hugo, dan Friedrich Nietzsche menaruh hormat kepadanya. Sementara, Richard Wagner, Louis Pasteur, dan Henry Wadsworth Longfellow, ada dalam daftar temannya.

Dan, tak seperti pemimpin Brasil lainnya, Pedro II dicintai dan dikagumi rakyat Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari medium.com, pada 1876, Pedro II tiba di AS untuk menemui Presiden Ulysses S. Grant. Ia juga bersua dengan Alexander Graham Bell, saat sang penemu mendemonstrasikan hasil inovasinya: telepon.

Meski dicintai rakyatnya, itu tak menjamin keamanan takhtanya. Ketidakpuasan yang meluas di kalangan militer, bangkitnya republikanisme, dan meningkatnya kebencian di kalangan politisi -- kekuatan itu berpadu melawan monarki pada akhir 1880-an.

Namun, itu saja sebenarnya tak cukup untuk melengserkan Pedro II. Seandainya, sang kaisar lebih fleksibel berbagi kekuasaan dengan entitas politik lain dan mengambil peran yang lebih aktif dalam politik di tahun-tahun terakhir pemerintahannya, jatuhnya monarki dapat dihindari atau setidaknya ditunda.

Mayoritas rakyat Brasil kala itu tak punya keinginan mengubah bentuk pemerintahan, para pendukung republik mulai menekan para petinggi militer untuk menggulingkan monarki.

Mereka meluncurkan kudeta, menahan Perdana Menteri Afonso Celso, Viscount atau raja muda Ouro Preto, melembagakan republik pada 15 November 2018. Mereka yang menyaksikan insiden itu tak menyadari bahwa itu adalah pemberontakan.

Sementara, Pedro II tak menunjukkan emosi, seakan-akan tidak peduli akibatnya. Dia menolak semua saran untuk memadamkan pemberontakan.

Bahkan ketika dilengserkan paksa, sang kaisar hanya berkomentar, "Jika memang demikian, itu akan jadi masa pensiunku. Aku sudah bekerja terlalu keras. Dan aku lelah. Kini saatnya aku istirahat," kata dia.

Ia dan keluarganya kemudian diasingkan ke Eropa pada 17 November 1889.

Saksikan video terkait Brasil berikut ini:

Jair Bolsonaro, kandidat sayap kanan yang unggul dalam persiapan menuju pemilihan presiden Brasil, dilaporkan tengah kritis setelah ditikam oleh saat berkampanye. Insiden itu terjadi hanya satu bulan sebelum pemilihan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2z7StaD

Bagikan Berita Ini

0 Response to "15-11-1889: Lengsernya Dom Predo II, Kaisar Terakhir Brasil"

Post a Comment

Powered by Blogger.