Search

Analis Sebut Ada Puluhan Militan Ekstremis di Filipina, ISIS Bangkit?

Liputan6.com, Manila - Eksistensi ISIS kembali mengancam Pulau Mindanao di selatan Filipina, di mana diperkirakan terdapat puluhan hingga seratus militan asing atau foreign terrorist fighter (FTF) yang mendukung kelompok separatis lokal, kata seorang ahli dari lembaga analis lokal.

Pada Mei tahun lalu, kota Marawi dikuasai oleh ISIS, dan butuh pengepungan hingga lima bulan berdarah oleh tentara untuk merebutnya kembali.

Hal itu terpaksa dibayar mahal. Sebanyak 1.200 orang dilaporkan tewas selama pertempuran yang berpusat di Marawi, Pulau Mindanao.

Tapi satu tahun setelah pembebasan Marawi, Prof Rommel Banlaoi, ketua lembaga think-tank the Philippine Institute for Peace, Violence and Terrorism Research, mengatakan bahwa ia telah melihat catatan tentang sekitar 40-100 militan asing yang masuk ke Pulau Mindanao, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (12/11/2018), 

Prof Rommel menilai bahwa perpaduan militan asing dan ekstremis lokal berkeinginan membangun kembali pengaruh terornya di Asia timur, atau provinsi ISIS Timur.

Ditamnbahkan olehnya, bahwa para FTF di Mindanao sebagian besar melakukan perjalanan dari negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga dari Pakistan, Bangladesh, dan Timur Tengah.

Sementara itu, seorang perwira intelijen berpangkat tinggi memberikan angka-angka yang kurang lebih serupa dengan catatan Banlaoi.

"Ada sekitar 40 militan asing yang tersisa di negara ini, tetapi puluhan lainnya berada dalam daftar pantauan," kata petugas, yang meminta untuk ditulis anonim.

Kehadiran militan asing diketahui memberi energi dan menguatkan kelompok pro-ISIS setempat. Bahkan, ada kekhawatiran tentang meningkatnya kemungkinan untuk menyatakan kekhalifahan baru di Mindanao.

Ancaman itu kian diyakini setelah aksi bom bunuh diri oleh militan asing dari Maroko pada Juli lalu, yang menewaskan 11 orang, dan diklaim oleh ISIS sebagai operasi "syahid".

Ada juga dukungan berkelanjutan untuk kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di kalangan muslim setempat. Banyak dari mereka merupakan pengungsi dari konflik Marawi, yang merasa tidak puas dengan korupsi yang merajalela, serta janji-janji pemerintah yang menghancurkan perdamaian dan otonomi di Mindanao.

Simak video pilihan berikut: 

Presiden Filipina, Rodrido Duterte, mendapat penolakan oleh warga Israel, saat kunjungan perdananya ke negeri tersebut.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2T6hcVi

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Analis Sebut Ada Puluhan Militan Ekstremis di Filipina, ISIS Bangkit?"

Post a Comment

Powered by Blogger.