Search

Awal Musim Hujan, Ada Kabar Apa di Banyumas dan Kebumen?

Musim hujan juga sudah tiba di Banyumas. Tetapi, sama dengan yang terjadi di Kebumen, hujan itu tak membuat jumlah desa yang mengalami krisis air bersih berkurang.

Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kusworo mengatakan hujan sebagian besar terjadi di wilayah lereng Gunung Slamet atau wilayah bagian atas.

Sementara, krisis air bersih kebanyakan melanda wilayah selatan dan barat Banyumas. Akibatnya, jumlah desa yang mengalami krisis pun tak berkurang signifikan.

"Informasi terakhir 66 desa," kata Kusworo.

Dia menerangkan, hujan di wilayah selatan dan barat Banyumas masih bersifat sporadis dan belum terserap tanah. Akibatnya, sumur warga pun masih kering.

Bahkan kini intensitas pengiriman air bersih sudah semakin meningkat. Sebab, BPBD harus mengirimkan air bersih ke banyak desa dengan jumlah armada terbatas. Selain itu, jarak pengiriman air bersih pun semakin jauh.

"Yang berangkat kemarin saja baru pulang tadi jam 10.00 WIB. Mengirim dalam waktu 24 jam lebih, 30 jam malah. Karena lokasi pengiriman air bersih jauh, kemudian permintaan juga semakin banyak dengan jumlah armada yang terbatas," dia menerangkan.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan mengatakan musim hujan di selatan Garis Katulistiwa, terutama di Pulau Jawa memang mundur antara satu hingga tiga dasarian akibat fenomena El Nino lemah. El Nino ini menyebabkan kemarau lebih panjang dari biasanya.

Contohnya, di Banyumas musim hujan mundur dua dasarian dari yang biasanya awal Oktober menjadi akhir Oktober. Sebagaimana lazimnya awal penghujan, biasanya hujan masih berintensitas ringan dan belum merata.

"November mudah-mudahan mulai merata," ucapnya, dalam kesempatan terpisah.

Fenomena El Nino juga menyebabkan curah hujan di beberapa wilayah di Jawa Tengah rendah dari biasanya. Namun, sebagian besar wilayah lain tak terdampak. Bahkan diperkirakan ada pula daerah yang mengalami hujan di atas normal pada 2018, utamanya di daerah pegunungan, seperti kawasan Gunung Slamet.

"Pengaruh El Nino diperkirakan akan berakhir pada Januari," Rendy menerangkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tak hanya merusak jembatan, air sungai yang meluap saat hujan lebat sejak Jumat siang juga merendam belasan rumah di kawasan Alai Parak Kopi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2AKsqaZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Awal Musim Hujan, Ada Kabar Apa di Banyumas dan Kebumen?"

Post a Comment

Powered by Blogger.