:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1851494/original/081305700_1517382339-Australian-Flag.jpg)
Ide unjuk rasa dimulai dari gagasan dua orang siswa, Milou Albrect dan Harriet O'Shea Carre --keduanya berusia 14 tahun-- di negara bagian Victoria.
"Keadaan darurat perubahan iklim adalah sesuatu yang telah kita pikirkan sejak lama," kata Harriet, yang menyebut gerakan tersebut dengan nama Strike 4 Climate.
"Kami menulis surat dan melakukan hal-hal yang berbeda, tetapi mereka (politikus) sepertinya tidak pernah membuat perbedaan. Sungguh, pendidikan, adalah satu-satunya kekuatan kami. Dengan mengorbankannya, ini akan membuat titik besar."
Ditambahkan oleh Milou: "Kami ingin pemerintah mengakui secara terbuka bahwa perubahan iklim adalah krisis. Hentikan penggalian batubara, dan segera beralih ke energi terbarukan."
Sementara itu, Jean Hinchcliffe (14) melihat ide menggelar aksi protes terkait serupa dengan gambaran masalah di kota kelahirannya, Sydney.
"Saya tidak bisa hanya duduk-duduk sampai saya cukup dewasa untuk memilih," katanya.
"Semua orang, semua anak muda, kita dapat melihat bahwa perubahan iklim adalah masalah nyata, dan kita benar-benar muak dengan kelambanan politikus," lanjut Hinchcliffe.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ruby Walker (16), yang mengetahui gagasan aksi protes dari unggahan viral di Facebook, dan terinspirasi untuk melanjutkannya di Inverel, kota yang berjarak 570 kilometer di utara Sydney.
Dia mengatakan dia juga terinspirasi oleh aktivisme siswa sekolah menengah di AS tentang perdebatan terkait kontrol senjata.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2BHsoAUBagikan Berita Ini
0 Response to "Dukung Unjuk Rasa tentang Perubahan Iklim, Ribuan Siswa di Australia Bolos Sekolah"
Post a Comment