Harga BBM di Australia Capai Level Tertinggi dalam 10 Tahun, Kenapa?

Liputan6.com, Canberra - Harga BBM di Australia kini mencapai level tertinggi dalam 10 tahun dan naik 20 persen dibanding tahun lalu. Tingginya harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar dolar Australia dituding sebagai penyebab.

Pemerintah Australia menuding perusahaan-perusahaan minyak besar, sementara sejumlah politisi mendesak pemotongan pajak BBM. Namun apakah hal itu akan berhasil?

Menurut data Australian Institute of Petroleum, harga rata-rata bensin tanpa timbal naik 1,32 dolar Australia (berkisar Rp 14.291) per liter pada November 2017 menjadi 1,60 dolar Australia (berkisar Rp 17.256) pada Oktober 2018.

Menurut ekonom Ryan Felsman, harga yang ada saat ini dipengaruhi penawaran dan permintaan.

Dia menjelaskan keputusan AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, termasuk embargo minyak, mulai Senin 5 November 2018 akan berdampak signifikan.

"Iran itu salah satu produsen minyak terbesar dunia. Sanksi ini akan sangat menghambat pasokan," jelasnya, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Selasa (6/11/2018).

Permintaan minyak dari AS selama musim panas, katanya, akan mendorong penurunan persediaan minyak mentah.

Faktor penentu lainnya yaitu karena pasar minyak dunia dihargai dalam "dolar AS per barel". Kini nilai tukar dolar AUS semakin sulit melawan dolar AS.

"Australia negara pengimpor minyak dan dolar Australia telah jatuh 9 persen tahun ini," tambah Felsman.

Pemerintah Australia menginginkan adanya tindakan segera dari perusahaan minyak.

"Saya paham bahwa sangat mengecewakan bagi warga Australia melihat harga bensin bergerak seperti yang terjadi," kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Dia mengancam perusahaan ritel energi seperti AGL, Origin Energy dan Energy Australia untuk dibawa ke badan pengawas persaingan usaha ACCC.

PM Morrison juga meminta perusahaan minyak untuk segera bertindak.

"Pemerintah akan pertimbangkan sejumlah tindakan," katanya.

"Namun hal ini terserah perusahaan minyak untuk berbuat yang benar bagi konsumen. ACCC dan saya akan mengawasi hal ini," tambahnya.

Mantan Wakil PM Australia Barnaby Joyce menyarankan tindakan tegas terhadap peritel energi dengan memberi kewenangan lebih kepada ACCC untuk memecah perusahaan yang melanggar dalam bentuk divestasi.

Namun ACCC mengatakan hal itu tidak akan mengubah apa pun.

"Terkait divestasi, banyak pompa bensin dimana-mana. Ini tak akan membantu pasar BMM," kata ketua ACCC Rod Sims kepada media setempat.

Simak video pilihan berikut:

Pembatasan solar dan premium bersubsidi oleh Pertamina memicu terjadinya kelangkaan BBM di masyarakat. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pendagang bensin eceran.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2SOFwei

Bagikan Berita Ini