Menurut Samsul Bahri, Kepolisian Sektor (Polsek) Julok sudah mendatangi lokasi. Namun, kata Samsul, penelusuran jejak pelaku agak sulit karena pelaku tidak meninggalkan jejak yang dapat ditelusuri oleh polisi.
"Barang yang bisa menjadi bukti sekecil apa pun tidak ditinggalkan. Pelaku hanya meninggalkan kain kafan dari jenazah bayi saya," kata Samsul.
Namun, Kapolsek Julok, AKP Suparwanto, melalui Bripka Yos Sudarso mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksmimal mungkin memecahkan kasus yang disebut-sebut baru pertama kali terjadi di wilayah hukum kepolisian sektor setempat itu.
Yos Sudarso sendiri yakin kalau jenazah bayi tersebut dicuri. Hal itu terlihat dari bentuk galian yang cenderung tidak seperti digali oleh hewan.
"Kalau hewan yang menggali itu biasanya ada bekas cakaran tidak beraturan di tanah. Ini ada timbunan tiga arah. Seperti dicangkul. Dan itu kedalaman kuburannya ada sedengkul. Jadi saya rasa tidak mungkin hewan yang gali," kata Yos, Minggu, 25 November 2018.
Diduga Kuat untuk Ilmu Hitam
Sebagai catatan, kasus pencurian jenazah bayi sering dikait-kaitkan dengan penganut ilmu hitam dan pesugihan. Banyak cerita bahwa pelaku mengambil beberapa bagian dari jenazah bayi tersebut untuk keperluan ritual.
Di Aceh, jika ada bayi yang meninggal, biasanya kuburan yang bersangkutan akan dijaga selama beberapa malam oleh pihak keluarga dan warga setempat.
Hal ini dilakukan agar kuburan tersebut tidak dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Samsul Bahri sendiri mengaku tidak menjaga kuburan bayinya karena di desa tempat tinggalnya itu belum pernah ada kejadian seperti yang menimpanya.
"Bukan tidak dijaga. Kebetulan saya tidak punya adik, dan ayah juga sedang sakit. Apalagi di desa kami, belum pernah ada kejadian seperti itu," Samsul menandaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jenazah Bayi Hilang Misterius di Aceh"
Post a Comment