:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1982836/original/081000700_1541934592-mete.jpg)
Liputan6.com, Dodoma - Presiden Tanzania, John Magufuli telah memecat Menteri Pertanian dan Perdagangan negara itu, serta mengancam akan mengerahkan militer jika krisis pasokan kacang mete tidak segera diatasi.
Pedagang diberi tenggat waktu hingga Senin nanti untuk membeli tanaman dari petani dengan harga yang disetujui oleh pemerintah.
Jika imbauan itu tidak ditanggapi, sebagaimana dikutip dari BBC pada Minggu (11/11/2018), Magufuli mengatakan dia akan mengirim lusinan truk militer untuk mengumpulkan seluruh hasil panen.
Ekspor kacang mete adalah penghasil mata uang asing utama untuk Tanzania.
Petani selama berminggu-minggu menolak menjual hasil panen mereka, dengan alasan bahwa penawaran pedagang swasta terlalu rendah.
Pada Sabtu 10 November, Magufuli menuduh pedagang mencoba meretas ribuan petani dan memerintahkan mereka untuk meningkatkan penawaran harga jual kacang mete, menjadi sekitar US$ 1,3 (setara Rp 19.000) per kilogram.
Magufuli mengatakan dia tengah berupaya untuk memastikan ribuan petani mendapatkan harga yang adil untuk kacang mete mereka, dan juga agar negara tidak kehilangan penghasilan ekspor penting.
Dia menambahkan bahwa jika dipaksa mengerahkan tentara untuk mengumpulkan pasokan kacang mete, pemerintah sudah pasti akan membelinya.
Simak video pilihan berikut:
Seorang petani di India menemukan tanamannya tumbuh pada seekor tikus yang hidup. Tanaman kacang kedelai tersebut diduga berkecambah pada luka terbuka di tubuh tikus.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kacang Mete Picu Krisis Politik Memanas di Tanzania"
Post a Comment