:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2395909/original/021945300_1542087388-kim_jong.jpg)
Liputan6.com, Pyongyang - Sebuah penelitian terbaru menyebut Korea Utara diam-diam menyembunyikan lebih dari selusin lokasi peluncuran rudal. Hal ini dinilai bahwa diplomasi tingkat tinggi oleh Kim Jong-un, tidak menghasilkan perlucutan senjata yang berarti.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Menteri Luar Negerinya, Mike Pompeo, telah menggambarkan pertemuan puncak dengan Kim Jong-un di Singapura sebagai terobosan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (13/11/2018), keduanya juga menyepakati pembongkaran sebagian besar situs uji nuklir, dalam upaya Perlucutan senjata di Semenanjung Korea.
Lembaga think-tank CSIC yang bermarkas di Washington telah mempublikasikan foto-foto satelit dari basis operasi rudal balistik jarak dekat milik Korea Utara, yang mampu menampung rudal jarak menengah, dan mengancam pasukan AS di wilayah zona demiliterisasi (DMZ).
Para peneliti CSIS mengatakan pangkalan itu masih dipelihara untuk ditingkatkan kapasitasnya, dan merupakan salah satu dari 13 yang diidentifikasi dari total sekitar 20 situs.
Meski dianggap mengkhwatirkan, namun fakta tersebut tidak menyalahi pembicaraan antara Kim dan Trump di Singapura, yang menghasilkan perjanjian samar-samar tentang denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea.
Hal di atas dianggap oleh Korea Utara sebagai proses perlucutan senjata secara bertahap, dan menghasilkan timbal balik.
"Laporan CSIS mengidentifikasi basis operasi rudal yang telah diduga analis sejak lama. Kenyataan bahwa mereka telah dipertahankan dan diperbaiki, bagaimanapun, tidak berarti Korea Utara curang atau menipu Amerika Serikat. Kim mengatakan dia akan memproduksi misil balistik dan hulu ledak nuklir secara massal di pidato Tahun Baru tahun ini, dan itulah yang dia lakukan sekarang," kata Vipin Narang, seorang ahli program nuklir Korea Utara di Massachusetts Institute of Technology.
Di lain pihak, Trump menggunakan perjanjian terkait untuk mempromosikan dirinya sebagai pembawa damai menjelang pemilu paruh waktu AS.
Namun, dia menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku sampai Korea Utara melucuti penuh senjata nuklirnya.
Simak video pilihan berikut:
Donald Trump dan Kim Jong-un mengindikasikan akan melakukan penandatanganan dokumen, yang kemungkinan berisi "perkembangan telah dilakukan oleh kedua negara dan berkomitmen untuk segera bertemu lagi ke depannya."
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Korea Utara Sembunyikan Belasan Lokasi Peluncuran Misil, Ancam Denuklirisasi?"
Post a Comment