Aibon menurut cerita masyarakat merupakan makanan yang ikut mempertahankan kehidupan ketika wabah kolera dan kelaparan melanda hampir sebagian besar Pulau Papua. Aibon juga termasuk barang yang dijadikan bahan untuk barter masyarakat Sowek dengan warga di wilayah lain, termasuk menukarkan dengan anak gadis atau perempuan. Maka terjadi pula perkawinan campur.
Kampung Sowek berada di Distrik Kepulauan Aruri, Kabupaten Supiori. Kabupaten Supiori merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor.
Sebagian besar rumah di Sowek merupakan rumberlab di atas permukaan laut yang memang sudah menjadi tradisi turun-temurun masyarakat Sowek.
Filosofi orang Sowek sebagai nelayan, bahwa model rumah ini menunjukkan ciri khas nelayan. Rumah dibangun dengan menggunakan bahan dari pohon sagu, sedangkan penataan rumah berdasarkan marga setiap warga di Kampung Sowek.
Meski sudah mengonsumsi aibon sejak kecil, Selvi mengaku pemanfaatan aibon untuk meningkatkan ekonomi warga masih terbatas.
Ia bersama sekitar 10 perempuan Kampung Sowek tergabung dalam Kelompok Debora untuk mengolah aibon menjadi barang ekonomis, yaitu kue bolu dan kue kering.
Dengan mencampurkan berbagai bahan untuk membuat kue pada umumnya, seperti tepung terigu, telur, gula, susu, soda kue, vanila, pelembut kue, dan bahan-bahan lain, Kelompok Debora menjual kue bolu seharga Rp200 ribu per loyang dan Rp 60 ribu untuk kue kering per toplesn.
Pemesan produk usaha mereka biasa berasal dari kabupaten lain, seperti Manokwari, Nabire, hingga Jayapura meski tanpa merek.
"Orang pesan kalau ada kegiatan Manokwari, Nabire, hingga Jayapura, kalau ada (orang, red.) yang dari Jakarta juga kadang memesan," ungkap Mama Selvi.
Namun, pemesanan hanya dilakukan dari mulut ke mulut karena sambungan telepon, apalagi internet, belum sampai Sowek. Sowek terletak di pulau dalam kawasan Kabupaten Supiori. Kabupaten Supiori ada di Pulau Supiori yang dipisahkan dengan Pulau Biak oleh Selat Sorendiweri.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PPWdHnBagikan Berita Ini
0 Response to "Mencicipi Aibon, Sumber Karbohidrat dari Tanah Papua"
Post a Comment