DW, Bali - Selama ribuan tahun, para petani di Bali menjaga kesuburan sawah dengan menerapkan sistem irigasi subak, yang masuk dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO.
Dengan sistem ini, musim hujan mengisi kembali akuifer dengan air yang cukup untuk bertahan sepanjang tahun, menjaga populasi manusia dan memungkinkan flora dan fauna untuk berkembang.
Tapi, sektor pariwisata dianggap oleh beberapa orang telah merusak sistem yang dikalibrasi dengan teliti ini. Lebih dari setengah air tanah Bali dikonsumsi oleh industri pariwisata dan tidak cukup lagi untuk berotasi. Demikian seperti dikutip dari DW Indonesia, Minggu (12/11/2018).
Pembangunan hotel baru di Tabanan, yang merupakan milik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bisa menjadi ancaman terburuk bagi Pulau Dewata. Trump International Hotel akan mencakup vila dan kolam renang mewah, serta lapangan golf yang luas.
Pembangunan hotel tersebut diprotes penduduk setempat karena dianggap berdampak buruk bagi lingkungan dan sumber air tanah di Tanah Lot.
Trump Hoteltidak menanggapi pertanyaan DW, tentang apakah ada rencana untuk meminimalisir dampak pembangunan terhadap lingkungan dan pasokan air.
Para ilmuwan dari Politeknik Bali mengatakan sumur yang dibor oleh hotel, resor dan industri pendukung, telah mengakibatkan air laut bocor ke dalam air tanah. Setelah ini terjadi, kerusakan tidak dapat diubah dan pertaniann yang merupakan sumber kehidupan masyarakat terancam kelangsungannya.
Komang Arya Ganaris adalah manajer program Bali Water Protection (BWP), sebuah proyek organisasi IDEP di Bali. Dia mengatakan perlu ada pengelolaan yang tepat atas sumber daya di Bali.
"Bali adalah pulau tropis," kata Ganaris kepada DW. "Bagaimana mungkin kita bisa punya krisis air? Kita punya masalah pengelolaan air. Belum ada pemantauan penggunaan air tanah."
Teknologi sederhana bisa mengatasi masalah itu. BWP ingin membangun 136 sumur "isi ulang" berdasarkan gravitasi atau sumur hujan di titik-titik strategis di pulau. Demikian hasil tiga tahun penelitian Politeknik Negeri Bali.
Sistem ini memiliki rekam jejak yang terbukti di Afghanistan, Bangladesh dan India, dan proyek pilot di Denpasar sudah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Pemerintah daerah mendukung proyek pilot dengan 100 juta rupiah per tahun. Namun hanya cukup untuk membiayai dua atau tiga sumur.
Saksikan video pilihan berikut ini:
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Ffl6IuBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembangunan Hotel Milik Donald Trump di Bali Bisa Memicu Krisis Air?"
Post a Comment