Search

Pernah Dijajah 165 Tahun, Kaledonia Baru Tolak Tawaran Merdeka

Liputan6.com, Noumea - Sebagian besar masyarakat di kepulauan Kaledonia Baru, dikabarkan telah menolak tawaran kemerdekaan dari Prancis.

Hasil akhir jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa 56,4 persen memilih untuk tetap menjadi bagian dari Prancis, sementara 43,6 persen sisanya memilih untuk merdeka, di mana hasil tersebut disebut berselisih lebih ketat dari prediksi sebelumnya.

Dikutip dari BBC pada Senin (5/11/2018), jumlah pemilih sekitar 81 persen dari total penduduk Kaledonia Baru. Jajak pendapat kali ini merupakan lanjutan dari janji Prancis yang disepakati pada 1988 silam, di mana bertujuan mengakhiri kampanye kekerasan terkait isu kemerdekaan.

Di lain pihak, Presiden Emmanuel Macron mengatakan jajak pendapat itu menunjukkan "kepercayaan di republik Prancis".

"Saya harus memberitahu Anda betapa bangganya saya bahwa kami akhirnya telah melewati langkah bersejarah ini bersama-sama," tambahnya.

Referendum tentang kemerdekaan berlalu dengan damai, tetapi beberapa kerusuhan dilaporkan setelah pemungutan suara ditutup.

Mobil dan sebuah toko dibakar di ibukota, Nouméa, media setempat melaporkan. Sementara kantor komisaris tinggi setempat melaporkan beberapa jalan ditutup oleh pengunjuk rasa.

Kaledonia Baru memiliki deposit nikel yang besar, komponen vital dalam manufaktur elektronik, dan dilihat oleh Perancis sebagai aset politik dan ekonomi strategis di kawasan Pasifik.

Kepulauan ini adalah salah satu dari 17 "wilayah non-pemerintahan" PBB, di mana proses dekolonisasi belum selesai.

Sekitar 175.000 orang memenuhi syarat untuk memilih dalam jajak pendapat pada hari Minggu, di mana penduduk asli --etnis Kanak-- menempati 39,1 persen dari total populasi.

Nasionalisme Prancis kuat di antara etnis Eropa di wilayah ini, yang merupakan 27,1 persen dari populasi.

Para pengamat juga mengatakan bahkan sebagian warga etnis Kanak cenderung memilih kembali tetap menjadi bagian dari Prancis.

Sepertiga penduduk lainnya di Kaledonia Baru yang berjumlah 268.000 jiwa, juga sebagian besar dikatakan menentang kemerdekaan.

Pulau-pulau terpencil menerima sekitar 1,3 miliar euro (setara Rp 22 triliun) dari pemerintah Perancis setiap tahunnya.

Selama kunjungan ke Nouméa pada bulan Mei, Presiden Macron mengatakan bahwa Prancis akan "terlihat kurang indah tanpa Kaledonia Baru".

Simak video pilihan berikut: 

Duke dan Duchess of Sussex Inggris, Pangeran Harry dan Meghan menerima sambutan tradisional Maori (powhiri) di Rotorua pada hari Rabu di hari terakhir dari tur mereka ke Pasifik Selatan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2zuZz8u

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Pernah Dijajah 165 Tahun, Kaledonia Baru Tolak Tawaran Merdeka"

Post a Comment

Powered by Blogger.