:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1557106/original/090460900_1491369229-LGBT3.jpg)
Liputan6.com, Dar es Salaam - Hampir seminggu setelah seorang pejabat daerah menyerukan penindakan keras terhadap kelompok homoseksual yang tinggal di Dar es Salaam, kota terbesar di Tanzania, pemerintah pusat Tanzania menjaga jarak dari kebijakan itu.
Paul Makonda, seorang komisioner regional di Dar es Salaam, meminta masyarakat untuk mengirim nama orang-orang yang diduga gay agar sebuah gugus tugas bisa melacak dan menangkap mereka. Ratusan nama telah diajukan sejauh ini, menurut Makonda.
Dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Swahili yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur, pemerintah mengatakan seruan Makonda itu hanya opininya dan tidak mencerminkan sikap resmi negara, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (6/11/2018).
Dalam pernyataan itu, Kementerian Luar Negeri itu juga mengatakan pemerintah akan "terus menghormati semua perjanjian internasional mengenai HAM yang telah ditandatangani dan diratifikasi."
Tapi pernyataan itu tidak mengecam pernyataan Makonda atau menanggapi apakah operasi penangkapan terhadap kelompok homoseks, yang akan dimulai Senin 5 November 2018, akan dihentikan.
Meski menyatakan sikap tidak mendukung kebijakan Makonda, tetapi, homophobia, serangan serta penangkapan pada orang-orang lesbian, gay, biseksual dan transgender telah meningkat sejak pemilihan Presiden John Magufuli pada tahun 2015, kata para aktivis kemanusiaan. Pada Juni tahun lalu, Presiden Magufuli juga mengatakan bahwa "bahkan sapi" tidak menyetujui homoseksualitas.
Akibatnya, penganiayaan, diskriminasi, dan eksploitasi minoritas seksual di Tanzania menjadi sangat parah, kata para aktivis. Perlindungan, representasi dan kebebasan yang dimiliki orang LGBT juga sedang terkikis perlahan.
Organisasi masyarakat sipil yang mendukung orang gay telah ditutup dan aktivis telah ditangkap. Pihak berwenang juga menangguhkan program pencegahan HIV/AIDS untuk pria gay.
Kini, komunitas LGBT di Tanzania meminta pertolongan komunitas internasional agar dapat menekan pemerintah untuk meninggalkan kampanye anti-gay. Mereka juga memanggil PBB untuk melindungi mereka dengan memberi mereka keamanan di negara lain.
Simak video pilihan berikut:
Didit Hediprasetyo dirumorkan mendukung kampanye LGBT.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Operasi Penangkapan Homoseks di Dar es Salaam, Ini Kata Kemlu Tanzania"
Post a Comment