Search

Suara Petani Brebes Usai Harga Bawang Merah Jatuh

Musim paling baik menanam bawang merah adalah saat musim kemarau. Petani biasa menanam bawang merah pada Juli atau Agustus. Dengan begitu, panen raya tiba di bulan September-Oktober.

Panen bersamaan itu membuat pasar overload atau kelebihan pasokan. Harga bawang merah pun turun drastis, lebih dari separuh harga normal.

"Memang bisa dijadwal agar tidak tanam serentak, tapi masalahnya bawang merah memang lebih baik ditanam pada musim kemarau," dia menerangkan kepada Liputan6.com.

Sebaliknya, pada musim penghujan, jarang petani yang mau menanam bawang merah. Sebab, produktivitasnya hanya separuh panen normal.

Kalau pun ada yang nekat menanam, hasilnya hanya separuh dari produksi normal. Cekaman cuaca dan hama penyakit menyebabkan bawang merah di musim hujan tak bisa berproduksi maksimal.

"Paling enam ton per hektare," ujarnya.

Akibatnya, terjadi kelangkaan bawang merah di pasaran. Harga pun naik berlipat-lipat, dengan harga tertinggi mencapai Rp 25 ribu per kilogram di tingkat petani.

Sebab itu, ia mengusulkan agar pemerintah melalui Bulog menyerap bawang merah dari petani yang saat panen raya. Dengan begitu, harga bawang merah tak sampai jatuh.

Bawang merah serapan di masa panen raya itu lantas digelontorkan ke pasar saat terjadi kelangkaan pasokan. Biasanya, bawang merah langka sekitar Februari hingga Maret.

Juwari mengemukakan sebenarnya Bulog bisa saja menyerap bawang dari petani. Sebab, penyerapan barang kebutuhan seperti bawang merah dan sebagainya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96.

Namun, ternyata peraturan menteri tersebut tak dilanjutkan dengan surat perintah penyerapan maupun pembelian bawang merah dari petani. Akibatnya, petani pun merana.

Alih-alih mengimpor bawang merah, dia menilai pemerintah lebih baik menyerap bawang merah dari petani di musim panen raya. Dengan begitu, yang mendapat untung adalah petani di negeri sendiri.

"Nah, antisipasinya, pemerintah harus mempersiapkan gudang," kata dia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CZpPLY

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Suara Petani Brebes Usai Harga Bawang Merah Jatuh"

Post a Comment

Powered by Blogger.