Search

Tanah Tiba-Tiba Retak 300 Meter, Warga Banjarnegara Waswas

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arif Rachman menduga perubahan mendadak itu menyebabkan tanah retak tiba-tiba. Tanah retak itu diduga juga disebabkan kontur tanah miring dan jenis tanahnya.

Akan tetapi, Arif tak berani menyebut bahwa retakan ini berpotensi memicu gerakan tanah atau longsor. Pasalnya, masih diperlukan kajian mendalam.

Karenanya, BPBD berencana mengundang Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG untuk meneliti retakan yang membentuk tapal kuda ini. Retakan adalah salah satu tanda pergerakan tanah atau longsor.

Meski begitu, Arif pun meminta agar warga mewaspadai bertambah lebarnya retakan ini dengan menguruknya menggunakan tanah. Dengan begitu, air tak masuk ke rekahan tanah dan tak memicu potensi bencana lainnya.

Warga juga diminta untuk membuat saluran air agar tak mengalir ke kawasan tapal kuda. Hal itu dilakukan untuk menghindari bencana yang lebih fatal.

"Tindak lanjutnya kita akan mengundang PVMBG untuk melakukan kajian. Dengan posisi perubahan tadi, kemiringan tanah, jenis tanah, itu berpengaruh terhadap seperti itu (retakan)," ucap Arif menjelaskan.

Arif juga mengimbau warga di daerah lainnya untuk mewaspadai kemungkinan bencana longsor atau banjir seturut musim hujan yang telah tiba di Banjarnegara. Seperti diketahui, Banjarnegara adalah salah satu daerah denga tingkat risiko longsor tertinggi di Jawa Tengah.

"Banjarnegara yang rawan longsor ada 195. Memang sebagian berada di daerah pegunungan dengan tingkat kerawanan menengah tinggi," ucapnya.

Hujan deras di Kecamatan Purwanegara juga memicu banjir di Sungai Merden Desa Merden. Dilaporkan belasan hektare sawah dan lima rumah warga sempat terendam. Sejumlah kolam warga juga dilimpas air.

Akan tetapi, seperti sifat banjir di dataran tinggi, air cepat surut. Hanya saja, banjir bandang memang lebih berbahaya lantaran banjir terjadi secara tiba-tiba.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 menimbulkan fenomena likuifaksi atau 'tanah bergerak'.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2P9MTi9

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tanah Tiba-Tiba Retak 300 Meter, Warga Banjarnegara Waswas"

Post a Comment

Powered by Blogger.