:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2405611/original/049342300_1541983794-atm2.jpg)
Inovasi ATM sembako itu dirancang dan dibuat hanya dalam 3 minggu. Peralatannya dibeli dari toko online dan dirakit dengan bimbingan guru serta Kepala Sekolah.
Kepala MTsN 8 Sragen, Muawanatul Badriyah mengaku terharu. Prestasi ini menjadi sejarah bagi dunia MTs N di Sragen yang mampu meraih prestasi juara nasional.
Ada kebanggaan, namun juga mampu membuat terharu. Selain latar belakang sekolah MTs N Kalijambe yang ada di pelosok desa, kedua siswa berprestasi itu ternyata berasal dari keluarga pas-pasan.
Dicky Surya Atmaja adalah anak yatim dari Dukuh Dugan, Trobayan, Kalijambe, Sragen. Ia anak yatim penjual nasi goreng. Sedangkan Haya Nur Fadhila, sedikit lebih beruntung karena tinggal di perumahan di kota Solo.
"Itu yang membuat saya trenyuh. Rasane krenteg di hati itu agak gimana gitu setelah tahu mereka dapat juara," kata Muawanatul Badriyah, sang Kepala Sekolah.
Dicky maupun Hafa tak minder saat presentasi. Meski diakui mereka juga lebih pendiam saat menunggu giliran presentasi.
"Mereka hanya diam, sedangkan para finalis lain semua dengan gawai android mereka. Keterbatasan ekonomi memang membuat orangtua Dicky dan Haya memilih tak membelikan gawai untuk mereka. Anak saya nggak punya hape, jadi trenyuh (terharu) juga," kata Ana.
Ana berharap agar prestasi kedua anak didiknya itu bisa menginspirasi yang lain. Sekolah di desa dan kota, dengan fasilitas lengkap atau minim, bisa saja mereka berkompetisi.
"Sekolah di desa dengan fasilitas minim, nyatanya bisa berprestasi kalau punya tekad untuk maju," kata Ana.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FitXt6Bagikan Berita Ini
0 Response to "Teknologi Anti Penjarahan Bantuan, Buatan Siswa MTs Desa"
Post a Comment