BPBD juga mendirikan posko siaga di masing-masing kecamatan untuk memantau kemungkinan terjadinya bencana banjir, longsor maupun bencana lain yang dipicu cuaca ekstrem.
“Upaya mitigasi strukturalnya, kita, ada perbaikan-perbaikan, sama kita membuat posko,” Eko menerangkan.
Menurut Eko, banjir yang terjadi di Kebumen sebagian besar bersifat genangan. Namun, pengecualian terjadi pada tahun 2016 tatkala tiga kecamatan diterjang banjir bandang. Tiga kecamatan itu yakni, Sempor, Rowokele dan Ayah.
"Penyebabnya adalah meluapnya sungai dan tanggul yang jebol," ujarnya.
Total di Kebumen ada sebanyak 449 desa dan 11 kelurahan di 26 kecamatan. Dari jumlah itu, sebanyak 112 desa di 17 kecamatan teridentifikasi rawan banjir. Adapun desa rawan longsor berjumlah 117 desa di 12 kecamatan.
Khusus desa rawan longsor rata-rata berada di Kebumen sisi utara. Akan tetapi, ada pula kecamatan sisi selatan dan barat yang rawan longsor, utamanya kecamatan yang wilayahnya terdiri dari perbukitan. Di antaranya, Sempor, Rowokele dan Ayah.
Sementara, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan mengatakan, cuaca ekstrem berpotensi terjadi antara 5-9 November 2018. Di masa ini berpotensi terjadi hujan lebat hingga hujan ekstrem yang dapat memicu bencana banjir dan longsor.
Selain itu, pada masa awal penghujan ini, berpotensi hujan lebat disertai angin kencang hingga angin Langkisau atau Puting Beliung. Karenanya, BMKG mengimbau agar warga di daerah rawan banjir dan longsor meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2qC8n8QBagikan Berita Ini
0 Response to "Teror 3 Sungai Kala Kebumen Dilanda Cuaca Ekstrem"
Post a Comment