:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1814768/original/086219000_1514452131-543590010.jpg)
Pihak berwenang kesehatan Hong Kong mengungkap, hasil tes menunjukkan bahwa 30 orang telah terinfeksi oleh virus, H5N1 -- atau yang dikenal sebagai 'flu burung'.
Virus, H5N1, telah lama diketahui menginfeksi burung. Namun, pada Mei 1997, kasus pertama penularaan manusia ditemukan. Kala itu, seorang anak berusia 3 tahun meninggal. Belakangan, korban jiwa bertambah jadi empat orang, dari 13 yang telah dikonfirmasi menderita flu burung.
Tes darah dilakukan pada 473 orang di Hong Kong yang melakukan kontak dengan korban pertama. Namun, beberapa dari mereka yang diduga terinfeksi terpantau mengembangkan antibodi terhadap penyakit tersebut.
Para ilmuwan tidak dapat mengesampingkan penularan virus dari manusia ke manusia, yang memungkinkan terjadinya epidemi. Itu yang paling dikhawatirkan.
Kala itu, sarana penularan flu burung masih misteri, dan tidak ada vaksin untuk mencegahnya.
Selain pembantaian lebih dari sejuta ayam, sejumlah peristiwa bersejarah terjadi pada tanggal 29 Desember.
Pada 1975, sebuah bom meledak di Bandara LaGuardia, New York City dan menewaskan 11 orang.
London Blitz
Sementara itu, pada 29 Desember pada 1940, pasukan udara Jerman menghujani wilayah permukiman London, Inggris dengan bom.
Serangan udara tersebut membuat Sungai Themes menjadi 'lautan api', sementara sekitar 3.600 warga sipil tewas.
Seperti dikutip dari History.com, Rabu (28/12/2016), 'hujan bom' tersebut merupakan aksi balas dendam Jerman kepada Inggris, atas serangan London terhadap Berlin sebelumnya.
Serangan udara yang dikenal dengan sebutan 'London Blitz' itu pun dimulai sejak September 1940, setelah Nazi menargetkan negara kerajaan itu pada Agustus tahun yang sama.
Bom seberat 337 ton dijatuhkan Jerman di wilayah London pada September 1940 dan mengakibatkan ribuan warga Inggris tewas. Kerusakan dan jumlah korban terus bertambah hingga 29 Desember tahun itu.
Tidak hanya menghilangkan nyawa masyarakat Inggris, perang tersebut juga mengakibatkan kerusakan hebat pada bangunan dan peninggalan bersejarah.
Dampak paling besar timbul akibat 15.000 tembakan udara bertubi-tubi, menghujani gedung-gedung bersejarah Inggris.
Seperti bangunan berharga Inggris Guildhall yang dibangun pada 1673, dan delapan Gereja Christopher Wren. Untungnya St Paul's Cathedral atau Katedral Sato Paulus selamat dari kehancuran, meskipun ada beberapa bagian gereja yang terbakar.
Api yang melahap tempat ibadah bersejarah itu berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran pemberani.
Bangunan lainnya yang juga selamat dari kehancuran yaitu Westminster Abbey, Buckingham Palace, dan Chamber of the House of Commons.
Surutnya air Sungai Thames diduga menjadi penyebab sulitnya pemadaman api, sehingga menyebabkan banyak bangunan yang terbakar.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Tf7sYgBagikan Berita Ini
0 Response to "29-12-1997: 1,3 Juta Ayam Dibantai di Hong Kong demi Lawan 'Virus Misterius'"
Post a Comment