Search

7 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Kondisi Muslim Uighur di China

3. Penahanan Massal di Xinjiang

Pada Agustus 2018, sebuah komite hak asasi manusia PBB diberitahu ada laporan yang dapat dipercaya bahwa China telah "mengubah wilayah otonomi Uighur menjadi sesuatu yang menyerupai kamp penampungan besar". Sekitar satu juta orang mungkin telah ditahan, kata komite itu.

Laporan didukung oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, dengan Human Rights Watch. Menurut mereka, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Dan hingga satu juta orang telah ditahan.

Siapa pun yang telah menghubungi seseorang di luar negeri melalui WhatsApp juga ditargetkan, menurut HRW.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia juga mengatakan orang-orang di kamp-kamp dipaksa untuk belajar bahasa Mandarin, bersumpah setia kepada Presiden Xi Jinping, dan mengkritik atau melepaskan keyakinan mereka.

HRW mengatakan orang-orang Uighur secara khusus tunduk pada pengawasan ketat - mulai dari kamera pengenal wajah hingga kode QR di pintu orang, sehingga pejabat dapat memeriksa kode-kode untuk melihat siapa yang ada di dalam setiap titik. Orang-orang juga dilaporkan untuk menjalani tes biometrik.

Pria etnis Uighur di Urumqi, Xinjiang (Liputan6/Arie Mega Prastiwi)

4. Media Dibatasi Meliput ke Xinjiang

Media hampir sepenuhnya dilarang meliput ke Xinjiang sehingga mendapatkan laporan tangan pertama sangat sulit.

Namun, beberapa media, seperti BBC, telah berhasil mengunjungi wilayah tersebut beberapa kali dan melihat bukti kamp dan kehadiran polisi yang intens di sejumlah wilayah. Petugas melakukan pemeriksaan untuk materi sensitif di telepon orang-orang.

BBC juga telah memperoleh citra satelit yang menunjukkan setidaknya 44 bangunan keamanan tinggi yang telah didirikan di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir.

Seorang pria Uighur yang dibebaskan dari tahanan pada tahun 2015 mengatakan kepada BBC tentang jadwal hukuman di dalam.

Ablet Tursun Tohti mengatakan bahwa mereka yang ditahan akan dibangunkan sebelum fajar dan akan dipaksa untuk belajar hukum, dan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul "Tanpa Partai Komunis, tidak akan ada China baru."

Program Newsnight BBC juga mewawancarai mantan tahanan yang dapat pergi ke negara lain, yang dikenal dengan nama Omir. Ia menjelaskan:

"Mereka tidak akan membiarkan saya tidur, mereka akan menggantung saya selama berjam-jam dan akan memukuli saya. Mereka memiliki tongkat kayu dan karet tebal, cambuk yang terbuat dari kawat bengkok, jarum untuk menusuk kulit, tang untuk mencabut kuku. Semua alat-alat itu ditampilkan di meja di depanku, siap digunakan kapan saja. Dan aku bisa mendengar orang lain berteriak juga."

5. Dugaan Kekerasan di Xinjiang

China mengatakan, mereka berurusan dengan ancaman dari kelompok separatis Islam dan beberapa muslim Uighur telah bergabung dengan kelompok militan Islamic State. Sedangkan kelompok-kelompok hak asasi mengatakan kekerasan di Xinjiang berasal dari penindasan China terhadap orang-orang di sana.

Pada 2009, kerusuhan di ibu kota daerah Urumqi menewaskan sedikitnya 200 orang, kebanyakan orang Han China. Sejak itu, ada sejumlah serangan, termasuk satu di kantor polisi dan kantor pemerintah pada Juli 2014 yang menewaskan sedikitnya 96 orang.

Serangan yang disalahkan pada separatis Xinjiang juga terjadi di luar wilayah itu - pada Oktober 2013, sebuah mobil menabrakan diri ke kerumunan di Lapangan Tiananmen Beijing.

Penindasan terakhir pemerintah dimulai setelah lima orang tewas dalam serangan pisau di Xinjiang pada Februari 2017. Saat itu, bos Partai Komunis Xinjiang Chen Quanguo mendesak pasukan pemerintah untuk "mengubur mayat teroris di lautan luas perang rakyat".

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2A5prsG

Bagikan Berita Ini

0 Response to "7 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Kondisi Muslim Uighur di China"

Post a Comment

Powered by Blogger.