Search

Citra Satelit Menguak Penumpukan Alutsista Rusia dekat Ukraina, Pertanda Perang?

Liputan6.com, Kiev - Berbagai citra satelit yang dirilis oleh lembaga analis pertahanan baru-baru ini menunjukkan bahwa Rusia diduga tengah melakukan penumpukan alutsista militer di dekat Ukraina sejak beberapa bulan terakhir.

Laporan tersebut menjadi sinyal bagi Ukraina soal dugaan merupakan persiapan invasi Rusia ke negara beribukota Kiev itu, demikian seperti dilansiri The New York Times, 15 Desember 2018.

Sementara kehadiran militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina telah menjadi fakta yang tidak terbantahkan sejak konflik Krimea pecah pada 2014, beberapa analis telah mempertanyakan karakterisasi penumpukan terbaru alutsista Negeri Beruang Merah sebagai potensi konflik terbuka di Ukraina timur.

Pantauan yang dirilis lembaga studi politik Penta di Kiev --yang menggunakan citra satelit komersial pada Oktober 2018-- menunjukkan barisan tank dan kendaraan lapis baja pengangkut personel di dua situs di Rusia selatan, dan pesawat transportasi militer diparkir di pangkalan udara di Dshankoi, Krimea.

Jet Il-76 tiba di lapangan terbang yang sama. Bulan lalu, media berita Rusia melaporkan penyebaran baru rudal anti-pesawat jarak jauh S-400, di situs tersebut.

Sedangkan barisan tank tempur itu, yang merupakan tipe T-72, diparkir di sebuah depot di Kamensk-Shakhtinsky, sebuah kota sekitar 12 mil timur dari bagian perbatasan Ukraina yang sudah dikuasai oleh separatis pro-Rusia.

"Di sini kami melihat konsentrasi persenjataan Rusia di perbatasan (Rusia-Ukraina) ... Itu bukan sekedar latihan rutin," kata Volodymyr V. Fesenko, direktur lembaga studi politik Penta di Kiev, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon, menggemakan kembali kekhawatiran yang diangkat oleh pejabat Ukraina pascainsiden maritim terbaru di Krimea.

Bulan lalu Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengumumkan darurat militer di wilayah perbatasan, setelah Rusia menembak dan menyita kapal Ukraina di Laut Azov, Selat Kerch, Krimea pada pertengahan November 2018. Poroshenko juga mengatakan Rusia telah menempatkan 80.000 pasukan di dekat perbatasan Ukraina.

Citra satelit yang diduga menunjukkan penumpukan alutsista Rusia di Valuyki, Rusia Selatan dekat perbatasan Ukraina (Google Earth Supplied)

Direktur dinas intelijen Ukraina juga mengatakan Rusia mungkin akan menginvasi pada Sabtu 16 Desember selama pertemuan para pemimpin gereja yang direncanakan di Kiev untuk membahas perpecahan gereja Ortodoks Ukraina dan Rusia.

Perselisihan gereja "bisa menjadi dalih untuk invasi militer terbuka," kata kepala intelijen, Vasyl Hrytsak beberapa hari sebelumnya. Namun lewat Sabtu 16 Desember, tidak ada invasi yang dimulai.

Perbatasan tenggara Rusia dengan Ukraina, yang merupakan hamparan ladang gandum, padang rumput dan rawa-rawa yang kumuh di delta Sungai Don, telah menjadi wadah kegiatan militer selama bertahun-tahun. Sehingga, tidak jelas apa yang sebenarnya disebut pejabat Ukraina sebagai perkembangan baru.

"Sangat sulit untuk memverifikasi laporan itu, dan sangat sering kita tidak tahu apa yang kami coba verifikasi atau cari," Anna Arutunyan, analis senior dari International Crisis Group, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon. Jumlah itu bisa merujuk pada pasukan yang secara teratur berbasis di seluruh Rusia selatan, dekat perbatasan Ukraina.

Citra satelit yang diduga menunjukkan penumpukan tank Rusia di Kamensk, Rusia Selatan dekat perbatasan Ukraina (Google Earth Supplied)

Tetapi tuduhan penumpukan, katanya, bisa menjadi "ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya" jika Rusia menanggapi deklarasi darurat militer Ukraina yang diumumkan Presiden Poroshenko dengan mengirimkan bala bantuan ke perbatasan. Televisi Ukraina telah menunjukkan pasukannya terbang dalam pesawat transportasi dari Ukraina barat ke wilayah timur lebih dekat ke Rusia.

Pada Kamis 13 Desember, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuduh Ukraina membangun pasukan dan mengatakan militernya merencanakan "provokasi bersenjata" terhadap Republik Rakyat Donetsk, salah satu dari dua wilayah separatis yang didukung Rusia.

Tentara Ukraina, kata Zakharova, telah "memusatkan kelompok militer" untuk melakukan serangan. Zakharova mengatakan bahwa Presiden Poroshenko merencanakan serangan untuk meningkatkan peluangnya dalam pemilihan presiden di Ukraina yang dijadwalkan untuk bulan Maret.

Hingga saat ini, berbagai retorika militer yang dikemukakan kedua negara tak terjadi.

Simak video pilihan berikut:

Tim penyelidik internasional mempublikasikan foto komponen rudal Buk yang ditemukan di lokasi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina Timur.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2LmeBTD

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Citra Satelit Menguak Penumpukan Alutsista Rusia dekat Ukraina, Pertanda Perang?"

Post a Comment

Powered by Blogger.