Search

Dhaup Ageng, Pura Pakualaman Antar Putra Mahkota ke Jenjang Pernikahan

Dhaup Ageng tidak akan terlewatkan dengan tarian sakral bedoyo termasuk dalam Dhaup Ageng Pakualaman 2019 nanti. Bedoyo Kembang Emas karya PA X akan ditampilkan dalam prosesi resepsi di Bangsal Sewotomo Pura Pakualaman.

"Awalnya namanya Bedoyo Temanten tapi kok tidak ada khasnya lalu dicarikan namanya Bedoyo Kembang Emas," kata KPH Indrokusumo Ketua Umum Dhaup Ageng di Kepatihan, Puro Pakualaman Yogyakarta.

Menurutnya Bedoyo Kembang Emas yang merupakan tarian sakral ini merupakan budaya tarian berwujud doa. Doa agar acara Dhaup Ageng dapat berjalan lancar.

"Ems itu barang yang baik diharapkan doa yang baik. Karena kembang tidak semua musim," katanya.

Ia menceritakan, proses tarian Bedoyo ini muncul setelah PA X mengutarakan akan segera menikahkan anaknya. Saat itu ia menyarankan untuk membuat tarian baru, walaupun menggunakan tarian lama juga tiak masalah.

"Ketika beliau menikahkan anak itu sekitar setelah idul adha," katanya.

Ketua 1 Dhaup Ageng Pakualaman 2019 KRT Radyowisroyo juga mengatakan Bedoyo Kembang Emas akan dilakukan 7 penari. Semua penari dari keraton Pakualaman.

"Bedoyo ini dibuat khusus oleh PA X untuk anaknya yang kan ditarikan saat jamuan makan dan ada dua beksan lainnya Lawung Alit," katanya.

Menurutnya karena ini merupakan tarian sakral maka penarinya akan melakukan beberapa hal sebelum tampil tari. Sehingga tidak semua penari di keraton dipilih untuk bedoyo ini.

"Ada syarat-syaratnya pasti. Harus melampaui. Keliatanya belum menikah. Karena bedoyo itu tarian sakral tapi cuma ini lebih dipersingkat waktunya," katanya.

Ia mengatakan biasanya tarian Bedoyo digelar selama 30 menit. Namun dalam acara ini dipersingkat menjadi 19 menit. "Kita persingkat disesuaikan dengan kondisi waktu dan tamu," katanya.

Bedoyo Kembang Emas ini menurutnya memiliki nilai filosofis sendiri berkaitan dengan harapan. Bedoyo itu harapannya menjadi pengantin yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

"Proses mereka bertemu mungkin ada intriknya lalu menyatu dan menjadi satu pemimpin ini bisa digunakan. Nanti tamu VIP akan menikmati hidangan di tempat khusus tapi sebelumnya mereka melihat bedoyo itu baru menikmati jamuan yang disiapkan," katanya.

Ia juga menjelaskan selama resepsi itu juga akan ada dua tarian lainnya yang masih berakar dari kraton Yogyakarta. Hal ini berhubungan dengan PA I dan HB II merupakan sama-sama anak dari HB I.

"Beliau PA I putra HB 1 adik HB II. Beksan Lawung Alit itu tarian dari kraton Yogyakarta. Itu deket dengan HB I," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengumpulkan seluruh abdi dalem keraton di Bangsal Mangunturtangkil pada sekitar pukul 10.00 WIB. Sekitar 5 menit kemudian, Sultan keluar dari Bangsal Mangunturtangkil.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EXbGQ3

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Dhaup Ageng, Pura Pakualaman Antar Putra Mahkota ke Jenjang Pernikahan"

Post a Comment

Powered by Blogger.