Liputan6.com, London - Lapangan udara tersibuk kedua di Inggris, Bandara Internasional Gatwick di London, ditutup sementara selama hari Kamis, menyusul penyelidikan oleh otoritas penerbangan terkait laporan tentang munculnya dua wahana aviasi tanpa awak (drone) di dekat salah satu landasan pacunya.
Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (20/12/2018), penghentian operasional bandara tersebut diterapkan sejak Rabu malam, mengakibatkan gangguan parah pada padatnya jadwal penerbangan menjelang momen libur Natal.
Polisi dan otoritas dilaporkan melakukan penyelidikan intensif mulai Kamis pagi waktu setempat. Mereka juga sedang mempertimbangkan untuk memindahkan beberapa jadwal penerbangan ke bandara-bandara terdekar di sekitar megapolitan London, guna menghindari penumpukan penumpang.
Menurut BBC, sekitar 10 ribu penumpang gagal terbang akibat insiden tersebut.
Berbagai keluhan muncul di Twitter dan Facebook, di antaranya mengeluhkan antrean panjang untuk mengalihkan pendaratan ke Bandara Heathrow London, pembatalan jadwal keberangkatan dari bandara di Manchester, Birmingham, dan kota-kota besar lainnya di Inggris.
Seorang warganet mengaku kesal, namun tidak bisa berbuat apa-apa, ketika jadwal penerbangannya dibatalkan, dan belum mendapat kepastian kapan akan mendapat penggantian.
Untuk penerbangan Kamis dan Jumat pekan ini, akun resmi Bandara Gatwick di media sosial menyarankan penumpang untuk memeriksa jadwal sedini mungkin, dan segera menghubungi maskapai untuk mencari solusi alternatif.
Meningkatnya risiko tabrakan oleh drone dalam beberapa tahun terakhir telah memicu kekhawatiran tentang keselamatan industri penerbangan di seluruh dunia.
Sejatinya, Inggris telah memberlakukan larangan menerbangkan drone pada radius satu kilometer dari pagar batas bandara. Aturan itu disahkan secara resmi pada akhir Juli lalu.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gara-Gara Drone Melintas, Operasional Bandara Tersibuk Kedua di Inggris Berhenti Total"
Post a Comment